Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah yang Membuat Pelajar Malas untuk Belajar

5 Agustus 2020   12:31 Diperbarui: 5 Agustus 2020   12:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran

Mengenyam pendidikan sangatlah penting. Penting untuk dunia dan penting untuk kita sendiri. Setidaknya, kita juga pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi pelajar. Di Indonesia, pelajar sangatlah banyak. Sampai-sampai ada sekolah yang kelebihan murid. Tapi ada juga sekolah yang kekurangan murid.

Tapi banyaknya pelajar tidak menjamin masa depan negara lebih maju. Dan yang negaranya tidak sebanyak pelajar di sini, juga belum tentu menjadi negara terpuruk. Berbicara soal jumlah, lihatlah pelajar Jepang dengan pelajar Indonesia, banyak mana? Tentu saja pelajar Indonesia.

Tetapi jika kita bicara soal kualitas, lebih baik yang mana? Jepang tentunya. Itulah yang menyebabkan negara j]Jepang sebagai negara maju. Bicara soal kualitas pelajar, saya sering mengalami kenapa negara kita tidak semaju Jepang. Padahal, pelajar kita banyak. Seharusnya imbang. Seperti ini terus entah sampai kapan.

11 tahun saya sekolah, sepertinya mengerti kenapa banyak pelajar Indonesia yang malas belajar. Terkadang termasuk diri saya sendiri. Bukan berarti kerjanya hanya main terus. Belajar diluar mata pelajaran sekolah, terasa lebih menyenangkan dibanding pelajaran sekolah.

Dan ini berdasarkan fakta dan pengalaman saya.

1. Di mata masyarakat, pelajaran hitung-berhitung lebih dihargai daripada minat lainnya.

Nah ini nih yang bikin para pelajar merasa insecure. 11 tahun saya sekolah, si pintar matematika itu lebih diapresiasi. Padahal, banyak banget minat yang lebih dari sekedar matematika. 

Ada si pandai pelukis, ada si hacker, ada si pandai menari, ada si pandai berdebat, ada si jago menulis, dan banyak lagi tentunya. Pihak sekolah aja yang gak tahu. Dan sampai saat ini cuma beberapa temen sekolah yang tahu kalau saya punya blog. Paling jauh cuma orangtua dan saudara. Memang sih saya rahasiakan.

Berasa matematika itu pelajaran paling sakti gitu lho. Menghapal rumus semedikian super sulit  berasa paling wah ... di mata masyarakat. Itu juga menyebabkan siswa-siswi peminat selain matematika merasa malas untuk belajar. Mereka bukan gak bisa, mereka hanya kurang berbakat. Bukan mereka tidak mau belajar matematika, mereka hanya menemukan minat lain yang lebih seru saja.

Pernah suatu ketika saya disuruh maju kedepan menjawab soal tanpa melihat buku. Oke, rumus saya benar, jawabannya saya benar. Tapi kesalahan saya berada di penulisan akar kuadrat. Dan apa yang terjadi. Guru tersebut mencubit saya. Sakit paling cuma sebentar. Sebenarnya saya tidak marah ketika dicubit. Itu wajar. Tapi yang bikin hati tersayat. "Kamu bisa gak sih belajar ini? Masa nulis akar kuadrat aja salah. Letaknya salah lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun