Mohon tunggu...
Raka Subardo
Raka Subardo Mohon Tunggu... wiraswasta -

"Tuhan tidak terbatas. Namun manusia lah yang membatasi tentang keberadaan Tuhan"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Israel Saudara Kita

12 Juli 2014   09:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:35 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini selepas tarawikh, saya ingin sekali ngobrol dengan beberapa teman yang ikut tarawikh mengenai hasil Quick Count PILPRES yang berbeda. Namun hasrat saya tidak tersampaikan, kawan-kawan saya malah serius berbicara mengenai gempuran Israel ke Palestina. Mereka begitu bersemangat hingga kadang kepalan tangan atau bahkan letupan nafas terdengar keras sebagai ekspresi kemarahan mereka.

Salah satu kawan saya dengan berapi-api berkata: "Kalau saja saya bisa, saya ingin pergi ke Palestina berjihad melawan Israel biadab!"
"Israel terkutuk," ucap kawanku yang lain.
"Saya rela syahid demi saudara-saudara kita di Palestina," saut kawanku yang merupakan pemain bola profesional divisi utama yang kemarin bermain untuk club Persikabo Bogor..

Mereka terus berbicara tentang serangan brutal Israel, rudal, zionis, yahudi, hingga semua yang berbau Israel. Arah pembicaraan mereka tidak jauh dari jihad dan jihad. Ucapan "Allahu Akbar" sering didengungkan mereka, yang membuat telinga saya panas. Untung saja para hadirin shalat tarawikh sebagian besar pulang, hanya ada satu-dua orang yang ngobrol terpisah di sudut luar Masjid.

15 menit lamanya mereka bicara, dan selama itu saya memosisikan diri sebagai pendengar, meskipun ada beberapa pandangan yang ingin disampaikan juga. Namun cela untuk masuk dalam arus diskusi tersebut seperti tertutup. Setelah lewat dua atau tiga menit dari lamanya 15 menit tersebut, akhirnya kawan saya yang pesepakbola meminta saya meng'iyakan' apa yang dikatakannya.

Saya katakan kepadanya bahwa, jika dilihat dari sisi kemanusiaan saya mengutuk serangan Israel ke Palestina. Namun apabila dilihat dari sisi pertahanan sebuah negara mungkin beda ceritanya.

Pertempuran antara Israel dan Palestina tidak bisa dilihat lagi sebagai pertempuran antar agama. Karena di Israel sendiri agama lainnya itu ada, bahkan agama islam pun ada disana. Tindakan Israel merupakan sikap sebuah negara dalam mempertahankan dan melindungi warga mereka dari para militan garis keras Palestina.

Para kelompok garis keras palestina sering menyerang pemukiman-pemukiman Yahudi, dan mirisnya mereka melakukannya atas nama agama. Jadi wajar jika untuk mempertahankan warga negaranya, Israel menggempur kantong-kantong militan tersebut.

Pernyataan saya membuat kawan-kawan saya menghujat saya dan menjuluki saya "Companion of Israel". Namun saya tetap pada pendirian saya bahwa Israel tidak seratus persen menyerang Palestina, jika Israel mau mungkin Palestina sudah lama jatuh ketangan Israel. Sepertinya hal ini yang harus kita pahami. Orang-orang Israel pun manusia-manusia yang diciptakan Tuhan, mereka sebagai manusia mempunyai hak sama seperti lainnya. Memang dari sisi kemanusiaan dan perdamaian dunia Israel bertanggungjawab besar akan terbunuhnya ratusan wanita  dan anak-anak tak berdosa, namun militan palestina pun harus dewasa dan berpikir jernih serta jangan jadikan agama sebagai ajang untuk membenarkan segala tindakan mereka. Israel pun anak cucu adam dan mereka saudara kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun