Kayaknya nggak habis-habis ya bahasan soal "Artikel Utama" ini. Mulai dari mempertanyakan kriteria hingga berujung "saling sindir" lewat komentar atau tulisan.
Sampai muncul satu pertanyaan menggelitik, "lebih puas mana, tulisan yang dibaca ribuan orang atau terpilih sebagai Artikel Utama?".
Menarik jika saya turut rembuk menjawab pertanyaan tersebut. Tapi, saya akan ambil analogi di bidang perfilman.
Di dunia perfilman, ada dua jenis kesuksesan yang sering jadi bahan perbincangan: film box office yang diserbu penonton dan film festival yang dipuja juri. Keduanya punya tempat istimewa, tapi jalur dan pencapaiannya berbeda.Â
Nah, di "Kompasiana Cinematic Universe" (katakanlah demikian, haha), fenomena ini punya padanannya sendiri. Anggaplah artikel dengan banyak pembaca, kita sebut dengan "Artikel Box Office". Sementara artikel yang terpilih Artikel Utama sebagai "Headline Festival".
Artikel Box Office: ramai, viral, dan menggugah massa
Artikel dengan banyak pembaca ini ibarat film box office. Ia mungkin tidak selalu rumit atau artistik, tapi punya daya tarik yang kuat. Judulnya catchy atau istilah genzinya "clickbait-able", temanya relate, dan gaya bahasanya mengalir seperti dialog film komersial yang mudah dicerna.Â
Dari kriteria tersebut, jelas Artikel Box Office adalah tulisan yang tahu bagaimana cara tampil. Boleh jadi tak selalu dalam, tapi selalu mengundang klik. Ia tahu bahwa di dunia digital seperti saat ini, perhatian adalah mata uang dan judul adalah poster utama.
Seperti film Avengers, artikel ini mengandalkan kekuatan massa. Ia viral karena momentum, isu yang sedang hangat, atau gaya storytelling yang memikat. Kadang, ia muncul dari pengalaman pribadi yang universal. Semisal cerita tentang patah hati, keresahan sosial, nostalgia masa kecil, atau bahkan curhat ringan yang dibumbui humor.
Penulisnya paham algoritma, paham psikologi pembaca. Dan kadang juga paham bahwa isi bisa belakangan, yang penting pembaca masuk dulu. Ia tahu bahwa di dunia yang serba cepat, tulisan harus bisa "menjual" dalam tiga detik pertama.
Artikel ini bisa jadi sederhana, tapi punya dampak yang luas. Ia memicu diskusi, menyebar di grup WhatsApp, dan kadang jadi bahan gibahan di warung kopi. Namun, seperti film box office, popularitas bukan jaminan kualitas artistik.Â
Headline Festival: sunyi, tajam, dan kadang nggak dipahami
Sementara itu, artikel yang terpilih sebagai Artikel Utama seperti film yang menang di Cannes atau Berlinale. Ia mungkin tidak dibaca ribuan orang, tapi punya bobot. Ia dikurasi, dinilai, dan dipilih karena kualitasnya. Beberapa di antaranya karena faktor kedalaman analisis, keberanian menyuarakan hal tak populer, atau gaya penulisan yang segar dan reflektif.