Berbicara mengenai pendidikan, Tentunya tak bisa dipisahkan dari bagaimana sumber daya manusia pendidiknya. Terkhusus tenaga pendidik di Universitas maupun sekolah tinggi yang ada di Indonesia.
Data dari kemenristekdikti menunjukkan jumlah tenaga dosen di Indonesia menyentuh angka 300 ribu orang. Sebanyak 210 ribu berlatar belakang S2 atau magister. 40 ribu dosen berlatar belakang S1 atau sarjana.Â
Dan hanya 45 ribu dosen yang mendapatkan gelar doktor atau S3. Artinya masih sangat jauh dari target pemerintah untuk melahirkan dosen berlatar belakang S3 sebanyak 20-30 % di Indonesia. Jika dikalkulasikan menjadi persentase, hanya 15 persen dosen di Indonesia yang berpendidikan hingga S3.Â
Lalu apa yang melatarbelakangi sedikitnya tenaga dosen yang mendapatkan gelar S3 atau doktor. setidaknya ada tiga aktor yang harus dicermati oleh stakeholder pendidikan nasional agar dapat menghasilkan dosen lulusan S3 lebih banyak lagi.
*Kualitas SDMÂ
Harus diakui kualitas tenaga dosen di Indonesia masih kurang dari standard internasional. Data juga menunjukkan rata-rata dosen dengan S2 saat ini merasa nyaman dengan gelar keilmuan yang meeka miliki.Â
Disamping itu, faktor keluarga serta usia juga menjadi faktor pertimbangan dosen-dosen tidak melanjutkan pendidikan S3 nya.Â
Diantara faktor-faktor tersebut, faktor mentalitas dosen patut disoroti. Banyak dosen-dosen kita yang sudah mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S3 tetapi melewatkan kesempatan tesebut dikarena pertimbangan yang tidak rasional.Â
* Program Beasiswa Minim
Masalah keuangan  menjadi problematika utama ketika dosen-dosen ingin melanjutkan pendidikan doktoral mereka. Tentu harapannya hanyalah program beasiswa baik dari pemerintah  maupun swasta.Â