Judul: Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela
Pengarang: Tetsuko Kuroyanagi
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2008
Cetakan: 5
Tebal buku: 279 halaman
Novel karya Tetsuko Kuroyanagi menceritakan kisahnya sendiri saat masih sekolah dasar di Tomoe Gakuen. Buku ini mengisahkan Tetsuko kecil yang akrab dipanggil dengan Totto-chan. Ia sering dianggap nakal oleh gurunya karena rasa ingin tahunya yang sangat tinggi. Rasa tahunya ini kerap dianggap mengganggu pelajaran, hingga gurunya memberitahu mama Totto chan atas keputusan mengeluarkannya dari sekolah. Sebagai contoh saat pelajaran sedang berlangsung Totto-chan akan berdiri dekat jendela menunggu pemusik jalanan lewat dan jika para pemusik itu lewat maka Totto chan akan memanggil semua temannya untuk ikut melihat.
Totto-chan tidak tahu kalau ia telah dikeluarkan dari sekolah, karena Mama yang tidak mau membuatnya sedih. Mama sangat paham dengan rasa ingin tahu anaknya, ia juga menghargai apa yang dilakukan Totto-chan walaupun kerap kali perbuatannya itu tidak dimengerti oleh orang dewasa. Setelah mencari-cari, akhirnya Mama mendapatkan sekolah yang dianggapnya cocok untuk totto-chan. Sekolah Tomoe Gakuen memiliki cara tersendiri dalam proses belajar-mengajar yang jelas berbeda pada zaman itu. Gerbong kereta yang terlihat saat memasuki halaman sekolah diperuntukkan sebagai kelas. Mr.Kobayashi sebagai kepala sekolah Tomoe Gakuen memanfaatkan gerbong kereta sebagai kelas karena memang ia tidak memiliki biaya yang cukup untuk membangun sekolah layaknya sekolah normal lainnya.
Yang menarik dari sekolah ini adalah para murid diizinkan belajar sesuai minatnya dan guru- gurulah yang membantunya untuk mengembangkan. Saat makan siang  juga Mr.Kobayashi mewajibkan anak didiknya untuk membawa bekal berupa "sesuatu dari pegunangan dan lautan". Dengan menu seperti itu maka anak-anak takkan membanding-bandingkan makanan yang mereka bawa karena yang terpenting adalah terpenuhnya gizi mereka. Anak-anak akan senang jika apa yang mereka bawa sudah mencakup "sesuatu dari pegunugan dan lautan".
Mr.Kobayashi memiliki dedikasi tinggi terhadap murid-muridnya yaitu menanamkan rasa percaya diri dan bangga terhadap diri mereka. Sebagai contoh "kau adalah anak yang sangat baik, kau tahu itu kan?" kalimat yang selalu ia dapatkan dari Mr.Kobayashi. Saat itu ia belum menyadari betapa pentingnya kalimat itu bagi hidupnya.
Walaupun Totto-chan tidak menyelesaikan sekolah yang telah berdiri dari tahun 1937 itu, karena kehancuran yang diakibatkan bom Amerika pada perang pasifik tahun 1945.