Mohon tunggu...
Raihan Muhammad
Raihan Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Moonrise Over Egypt: Film Perjuangan Diplomasi The Grand Old Man

30 Oktober 2021   08:28 Diperbarui: 4 November 2021   23:22 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: imbd.com

Sepanjang film bahasa Indonesia dominan digunakan dalam percakapan antar tokoh yakni ketika delegasi Indonesia saling berkomunikasi dengan sesama anggota atau dengan sejumlah mahasiswa Indonesia di Mesir. Pemilihan kata yang baik membuat penonton mudah memahami setiap kalimat dalam percakapan antar tokoh.

 Selain penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan antar tokoh juga terdapat penggunaan bahasa Melayu, Inggris, dan Belanda. Penggunaan bahasa Melayu digunakan ketika sejumlah mahasiswa Malaysia di Mesir berkomunikasi dengan Agus Salim, penggunaan bahasa Inggris digunakan oleh delegasi Indonesia ketika berkomunikasi dengan pihak Mesir, penggunaan bahasa Belanda digunakan ketika Willem Van Recreren Limpurg berkomunikasi dengan Cornelis Adriaanse. Agus Salim mengirim surat kepada pemerintah Mesir, yang kemudian disambut baik dan membuat pihak Belanda marah terhadap sikap pemeritah Mesir. Pihak Belanda terus berusaha menggagalkan diplomasi Indonesia tersebut dengan mengirim mata-mata dari mahasiswa Indonesia di Mesir.

sumber foto: imbd.com
sumber foto: imbd.com

Pada akhirnya, dengan kegigihan delegasi Indonesia dibawah pimpinan Agus Salim, pihak Indonesia berhasil menarik simpati pemerintah Mesir. Dengan demikian, pihak Mesir resmi mengakui negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat. A.R. Baswedan membawa surat pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Mesir ke Tanah Air. Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, tunai sudah pengakuan Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

Karena kegigihan dan kecerdasannya dalam berdiplomasi, di kalangan diplomatik Agus Salim dijuluki sebagai “The Grand Old Man”. Karena jasanya yang begitu besar bagi Indonesia, melalui Keppres nomor 657 tahun 1961, oleh pemerintah Indonesia, Agus Salim diberi anugerah gelar Pahlawan Nasional. Semangat dan perjuangan Agus Salim dan kawan-kawan harus terus diteladani oleh bangsa Indonesia. 

REFERENSI

Marzuki, A. (Produser) dan Adiputra, P. (Sutradara). (2018). Moonrise Over Egypt: TVS Films.

Setyawan, D. (2014). Haji Agus Salim The Grand Old Man: Indepth Publishing.

Dzulfaroh, A. N. (2019). Haul Haji Agus Salim, Mengenang "The Grand Oldman": Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/04/170000065/haul-haji-agus-salim-mengenang-the-grand-oldman?page=all 

Adam, A. W. (2004). Agus Salim, Manusia Merdeka: lipi.go.id. http://lipi.go.id/berita/agus-salim-manusia-merdeka-/344 

Suciatiningrum, D. (2020). Biografi Haji Agus Salim, Diplomat Ahli 9 Bahasa yang Hidup Sederhana: idntimes.com.   https://www.idntimes.com/news/indonesia/dini-suciatiningrum/biografi-haji-agus-salim-diplomat-ahli-9-bahasa-yang-hidup-sederhana/4 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun