Mohon tunggu...
Raihan Al Fathir dinaufal
Raihan Al Fathir dinaufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa Jurnalistik semester 3 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Raihan Al-Fathir Dinaufal merupaka seorang ekstovert yang memiliki ketertarikan dibidang Broadcasting. Selain itu dia juga berkecimpung didunia seni. Isu lingkungan merupakan salah satu topik menarik baginya, sehingga dia sangat konsen terhadap isu isu demikian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Islam Syiah di Indonesia

1 Januari 2024   20:13 Diperbarui: 1 Januari 2024   20:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Syiah Islam adalah salah satu dari dua cabang utama Islam, yang muncul setelah kematian Nabi Muhammad. Pengikut Syiah, yang disebut Syiah, percaya bahwa kepemimpinan umat Islam seharusnya dilanjutkan oleh keturunan langsung Nabi, mulai dari Ali bin Abi Thalib. Mereka juga memiliki keyakinan-keyakinan teologis dan ajaran-ajaran yang berbeda dengan mayoritas Muslim Sunni. Syiah memiliki sejarah dan perkembangan yang kompleks, dan terbagi menjadi berbagai aliran, seperti Zaidiyah, Ismailiyyah, dan Ithna 'Ashariyyah (disebut juga Dua Belas Imam). Di Indonesia, Syiah telah ada sejak sebelum Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979, dan memiliki beragam aliran, termasuk Imamiyah, Zaidiyah, dan Ismailiyyah. Meskipun terdapat pandangan yang berbeda terkait Syiah, termasuk pandangan negatif dari sebagian kalangan, Syiah tetap menjadi bagian dari keragaman keagamaan di Indonesia

Syiah memiliki sejarah panjang di Indonesia dan telah mengalami perkembangan melalui berbagai tahap. Dinamika gerakan Syiah dalam mempertahankan eksistensinya dalam konstelasi politik keagamaan di Indonesia telah menjadi fokus penelitian. Beberapa penelitian menyoroti faktor yang mempengaruhi eksistensi Syiah di Indonesia, bentuk eksistensi Syiah, unsur gerakan Syiah, dinamika konflik, integrasi, dan akulturasi budaya Syiah dengan budaya Islam Indonesia. Selain itu, terdapat kesadaran bagi minoritas Syiah Indonesia untuk mengorganisasikan diri dalam wadah resmi pada era 1990an. Meskipun terdapat tekanan dan kontroversi, Syiah tetap eksis di Indonesia dan terus berupaya mempertahankan eksistensinya. 

aliran Islam Syiah di Indonesia mengalami perkembangan dan mempertahankan dalam konstelasi politik keagamaan di Indonesia. Syiah adalah aliran Islam minoritas yang memiliki perbedaan dalam berbagai aspek dan bahkan bertentangan dengan aliran Sunni. Menurut sumber yang ada, Syiah di Indonesia didugaian oleh sekitar 10% dari populasi Muslim.Beberapa faktor yang mempengaruhi eksistensi Syiah di Indonesia meliputi:

  1. Akulturasi budaya: Akulturasi budaya Syi'ah dengan budaya Islam Indonesia mampu merekatkan hubungan kedua komunitas Islam tersebut, demikian juga pembauran antara orang Syi'ah dengan orang Islam Sunni dalam pergaulan.
  2. Gerakan Syiah: Gerakan Syi'ah mempertahankan eksistensinya dalam konstelasi politik keagamaan di Indonesia dengan memperjuangkan pembentukan masyarakat Syi'ah dan negara Islam Syi'ah dengan model gerakan intelektual, gerakan spiritual, dan gerakan ideologis.

Dalam konteks politik keagamaan, Syiah di Indonesia mampu mengkonstruksikan dirinya untuk bertahan dengan memperbesar kontribusi dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang cukup signifikan dan memperkokoh soliditas internal serta membangun jaringan kerjasama dengan kelompok Islam lainnya. Beberapa spek yang eksis dalam konstelasi politik keagamaan di Indonesia meliputi kelembagaan, aspek ajaran atau paham keagamaan, keanggotaan, dan aktivitas Syi'ah 

Syiah di Indonesia saat ini tetap eksis dalam konstelasi politik keagamaan. Mereka mampu mengkonstruksikan diri untuk bertahan dengan memperbesar kontribusinya dalam membangun sumber daya manusia Indonesia dan memperkokoh soliditas internal, serta membangun jaringan kerjasama dengan kelompok Islam lainnya. Meskipun merupakan aliran minoritas, Syiah di Indonesia memiliki sejarah dan perkembangan yang kompleks, dan terbagi menjadi berbagai aliran, seperti Imamiyah, Zaidiyah, dan Ismailiyyah. Menurut data, sekitar 1-3 juta (1%) penduduk Indonesia adalah penganut Syiah, dan mereka terkonsentrasi di sekitar Jakarta, dengan sekitar 400.000 (0,2%) di daerah lain. oleh karena itu syiah tetap menjadi salah satukeberagaman budaya di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun