Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang setiap tahunnya umum dialami oleh jutaan orang. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi pada saat patogen masuk dan menginfeksi bagian-bagian dari saluran kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra dan Perlu kita ketahui juga bahwa saluran kemih terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu saluran kemih bagian atas yang terdiri atas ginjal dan ureter, serta saluran kemih bagian bawah yang terdiri dari kandung kemih dan uretra.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang paling sering membutuhkan perawatan. Meskipun ISK bisa terjadi pada siapa saja, tetapi ISK lebih sering terjadi dan dialami oleh wanita dibandingkan dengan pria dengan tingkat prevelensi yang terus meningkat seiring bertambahnya usia. Berdasarkan hasil studi yang diterbitkan oleh Infectious Diseases Society of America (IDSA) menyatakan bahwa lebih dari 50% wanita dewasa mengalami setidaknya satu kali infeksi saluran kemih (ISK) dalam sepanjang hidupnya, dan hampir seperempat dari mereka akan mengalami ISK berulang (recurrent UTI/rUTI).
Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena ISK?
1.Anatomi Fisik/Tubuh
Wanita memiliki uretra yang yang lebih pendek dibandingkan pria, sehingga bakteri dari saluran pencernaan seperti Escherichia coli dari area perineum atau anus akan lebih mudah mencapai kandung kemih.
2.Aktivitas Seksual
Hubungan seksual dapat memudahkan bakteri masuk ke saluran kemih, sehingga wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Hal ini disebabkan oleh perpindahan bakteri dari area genital atau anus ke uretra selama berhubungan, terutama karena uretra wanita yang pendek dan letaknya dekat dengan anus.
3.Perubahan Hormon
Fluktuasi hormon estrogen selama siklus menstruasi dan menopause bisa mengganggu keseimbangan flora vagina dan mengurangi perlindungan alami terhadap infeksi. Selama kehamilan, pembesaran rahim dapat menekan kandung kemih dan ureter, yang menyebabkan penahanan urine dan memudahkan pertumbuhan bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi pada wanita
4.Penggunaan Alat Kontrasepsi