Mohon tunggu...
Rahmi Yanti
Rahmi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengalaman adalah cerita-cerita di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hijrah dari Dirty Love

18 Februari 2024   16:21 Diperbarui: 18 Februari 2024   18:14 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu,  Aku dan suamiku tengah menikmati sebuah kue yang dibawa suamiku dari sebuah toko kue di pinggir jalan, menuju taman kota. 

"Ternyata Bun, yang punya toko kue itu Jihan," ucap suamiku. 

"Jihan mantanmu,  Yah?"  Kataku. Mataku melotot.

Suamiku menganggukkan kepalanya. Jihan, adalah mantan pacar suamiku saat SMA. dulu, aku dan Arif. Laki-kaki yang menjadi suamiku sekarang, adalah musuh bebuyutan. Allah  punya takdir, justru musuh bebuyutanku di sekolah, yang menjadi suamiku sekarang. 

"Terus... terus... kalian ngobrol apa aja" Seruku. Aku begitu semangat, untuk mengetahui kehidupan Jihan. Mantan pacar suamiku itu. 

"Gak ada Bun, Ayah cuma senyum. Terus dia pun senyum. Setelah ayah bayar kuenya. Ayah langsung pulang" 

"Masa sih? Memang ayah tidak penasaran dengan kehidupan mantan ayah itu?" Kataku. 

"Buat apa? Kan sekarang Bunda udah ada. Ngapain ngurusin hidup perempuan lain" ucap suamiku. Mataku seketika  berbinar. Suamiku, memang amat pandai merayu. 

"Bun, sejak Ayah mutusin hijrah dan gak pacaran. Ayah jadi ngerasa kehidupan percintaan itu lebih tenang.  Buktinya, Ayah bisa nikahi Bunda tanpa harus pacaran dan bisa macarin Bunda dengan cara yang halal" Pekik suamiku lagi. 

Pipiku merah merona, senyum tak dapat ku tahan. Setelah kuingat, bagaimana cara Allah menyatukan kami dalam sebuah mahligai rumah tangga. Allah memang maha besar. 

Aku dan suamiku sama-sama pernah pacaran saat masih lajang dulu. Suamiku Arif, pacaran dengan Jihan. Dia adalah putri kepala sekolah. Setiap malam minggu mereka ke Anterina. Sebuah cafe mewah demgan nuansa romantis. Berpegangan tangan, gombal-gombalan, sampai bahkan ciuman.  Aku dan Raka, pacarku dulu. Juga sering ke Anterina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun