Mohon tunggu...
Rahmida Nurmiyanti
Rahmida Nurmiyanti Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat

A small step for my passion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menilik Barang Unik nan Antik di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan

25 Juli 2020   11:24 Diperbarui: 25 Juli 2020   11:29 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

 

Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata "museum"? Bagi aku, museum bukan hanya sekadar tempat penyimpanan barang bersejarahan. Lebih dari itu! Museum bagiku adalah bentuk nyata dari kepedulian generasi dalam melestarikan budaya. Kali ini aku akan mengupas isi Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru berdiri sejak tahun 2001, artinya sudah 19 tahun museum ini berdiri di bumi Banua. Banyak peninggalan bersejarah yang bisa kalian temukan disini. Berikut penjelasan rinci mengenai peninggalan bersejarah yang ada di Museum Lambung Mangkurat:

Kitab Sabilal Muhtadin. Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kitab Sabilal Muhtadin. Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Kitab Sabilal Muhtadin merupakan karya hebat Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, seorang tokoh agama yang berasal dari Kerajaan Banjar. Kitab ini tentang ilmu fiqih yang berisi tentang hubungan manusia dengan Allah seperti sholat, puasa, zakat dan haji serta hubungan sesame makhluk antara lain jual beli, pernikahan, waris, mengurus jenazah, dll. Kitab ini telah menjadi sumber belajar baik di sekolah biasa maupun pesantren bahkan sampai ke negeri Brunei, Malaysia, dan Patani Thailand. Kitab ini ditulis pada tahun 1193 H/ 1780 M pada zaman Sultan Tahmidillah bin Sultan Tamjidillah”

 

 

Meriam. Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Meriam. Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
“Meriam merupakan senjata yang digunakan pada waktu perang antara lascar kerajaan Banjar dengan Belanda. Meriam ini sudah termasuk senjata modern karena menggunakan mesiu agar dapat ditembakkan dengan jarak yang cukup jauh”

 

Mandau. Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Mandau. Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun