Mohon tunggu...
Rahmawati Kania
Rahmawati Kania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPI Kampus Cibiru

KKN Tematik MDBPE - MBKM UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN TEMATIK UPI 2021: Penggunaan Media Digital Berbasis Video Sebagai Alternatif Dalam Pembelajaran Daring

1 Agustus 2021   11:48 Diperbarui: 1 Agustus 2021   12:12 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk tahun ajaran 2021/2022, sebernarnya, pemerintah dan beberapa sekolah telah berencana untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun, melihat kondisi saat ini tidaklah memungkinkan untuk melaksanakan tatap muka. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar akan kembali dilaksanakan secara daring atau online untuk membantu mencegah dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Dalam proses pembelajaran daring, tentunya mengharuskan pihak sekolah khususnya guru, siswa, dan termasuk orang tua siswa sendiri menggunakan media pembelajaran digital. Akan tetapi, masih saja banyak guru dan siswa yang mengalami kendala untuk menggunakan media pembelajaran digital.

Rahmawati Kania, salah satu mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2021 pada bidang pendidikan. KKN ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian Rahmawati Kania sebagai mahasiswa UPI di SD Negeri Pasawahan 04. Rahmawati Kania berkontribusi pada jenjang kelas I, di SD Negeri Pasawahan 04, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Fully Rakhmayanti, M.Pd.

Saat awal pelaksanaan kegiatan KKN program pendidikan ini, Rahmawati Kania memulai kegiatannya dengan membantu guru untuk membuat, menyalin, atau merapikan file data-data administrasi sekolah. Hal itu dilakukan dengan mengubah data berkas fisik ke dalam bentuk data digital. Selain itu, dilakukan pula kegiatan dalam membantu mempersiapkan bahan ajar bagi guru. Rahmawati Kania juga mengobservasi dan melakukan wawancara untuk mencari tahu apa saja kendala yang dialami selama belajar daring dan media apa saja yang sudah digunakan sebelumnya.

Ternyata, kendala yang ditemukan yaitu guru kurang mengerti cara menggunakan zoom atau google meet. Hal itu ditambah keluhan-keluhan yang muncul dari orang tua. Hal yang dikeluhkan orang tua siswa dalam pembelajaran daring berkaitan masalah fasilitas dan latar belakang faktor ekonomi. Orang tua mengeluhkan karena pembelajaran daring memerlukan banyak kuota jika melakukan tatap maya. Belum lagi faktor sinyal yang kurang bagus di rumah siswa saat melakukan tatap maya. Karena factor-faktor tersebut, guru memilih menggunakan Whatsapp Group untuk melakukan proses belajar mengajar. Melihat hal tersebut, Rahmawati Kania mencoba untuk mengenalkan media pembelajaran digital yaitu media video yang diyakini dapat dijadikan salah satu media alternatif yang sekiranya mudah digunakan siswa dan sesuai dengan kondisi sekolah dan orang tua siswa.

Pengenalan media video tersebut diawali dengan memberitahukan terlebih dahulu contoh media video pembelajaran dan bagaimana cara membuatnya. Kemudian, Rahmawati Kania mengawali pembuatan videonya dengan membantu guru membuat video pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk memulai tahun ajaran baru. Selanjutnya, kegiatan KKN dilakukan dengan membantu guru membuat skenario pembelajaran yang nantinya akan direkam menjadi video pembelajaran. Berikutnya, dilakukan proses editing video. Setelah video selesai, video didistribusikan kepada guru melalui Whatsapp, sedangkan video yang besarnya 100 MB atau lebih di-upload terlebih dahulu ke Youtube, dan barulah disebarkan melalui Whatsapp dalam bentuk link.

Pada saat memasuki pembelajaran, guru pun memberikan link video yang telah dibuat tersebut kepada siswa. Guru tersebut berpendapat bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya media video pembelajaran ini. Anak-anak merasa senang karena terdapat suara penjelasan disertai dengan gambar-gambarnya jadi lebih nyata. Orang tua tidak terlalu khawatir akan menghabiskan banyak kuota sebab video yang dikirmkan secara langsung di Whatsapp, maupun lewat link Youtube tersebut dapat di-download sehingga siswa dapat memutar berulang kali tanpa harus dikenakan kuota lagi. Melalui media video ini, guru dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan lebih fleksibel dan konkret walaupun tetap harus diselingi menngunakan media digital seperti zoom atau google meet dalam seminggu sekali atau dua kali.

Rahmawati Kania, 1800114,

KKN UPI 2021, Mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus UPI di Cibiru

DPL: Fully Rakhmayanti, M.Pd.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun