Mohon tunggu...
Rahmawati Al Ulla
Rahmawati Al Ulla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam 45 Bekasi

Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung hinanya kebodohan. -selamat datang dan selamat membaca-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Pendidikan Anak Sejak Usia Dini Menurut Hadis

7 Juli 2020   11:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   12:01 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image from tktarbiyatulathfal41.blogspot.com

Saya disini akan mengkaji sedikit tentang hadis yang berkenaan dengan pendidikan, yang saya fokuskan tepatnya pada pendidikan anak usia dini.

Sebagaimana yang khalayak ketahui anak adalah sebuah anugerah yang terindah bagi semua orang tua. Tentunya, orang tua sangat mengharapkan agar anaknya sukses dunia dan akhirat. Akan tetapi kesuksesan dunia dan akhirat tak pernah luput dari yang namanya pendidikan. Maka dari itu, demi mencetak generasi yang berkualitas tentunya para orang tua memberikan pendidikan yang layak bagi anak -- anaknya.

Peran orang tua juga tak pernah lepas dari pembinaan anak -- anaknya dari kecil. Tugas orang tua pun tak hanya merawat, melainkan harus membimbing agar anak -- anaknya selalu terkontrol.  Pembicaraan hadis tentang pendidikan anak yang dimaksud, misalnya hadis sebagai berikut :

"Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz Ad Darawadri dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai seorang yahudi, nasrani dan majusi (penyembah api). Apabila kedua orang tuanya muslim, maka anaknya pun akan menjadi muslim. Setiap bayi yang dilahirkan dipukul oleh syetan pada kedua pinggangnya, kecuali Maryam dan anaknya (Isa)." (Hadis shahih muslim, kitab takdir).

Untuk kualitas hadis diatas adalah shahih, maka dengan demikian hadis ini dapat dijadikan hujjah atau alasan. Karena berdasarkan petunjuk hadis ini peran sentral orang tua dalam pendidikan anak sangat menentukan bagi suksesnya pendidikan anak. Untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat, tentunya dimulai dari asal muasal orang tuanya. 

Karena menurut hadis di atas ditegaskan bahwa anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga terutama dari pihak kedua orangtuanya. Untuk faktor pembawaan atau watak yang nantinya diturunkan ke anak oleh orangtuanya itu sudah tercakup. Namun demikian, dalam kajian Islam dipaparkan bahwa faktor-faktor pembawaan maupun faktor-faktor dari luar keduanya dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

Urgensi pendidikan anak sejak usia dini sebenarnya dimulai dari seorang laki laki yang ingin menikahi seorang wanita. Sebagaimana dengan sabda Nabi yang menyatakan "Pilihlah olehmu tempat penumbuhan nutfahmu, karena darah itu mengalir terus..." Riwayat al-Nasai. Sabda Nabi tersebut memperingatkan agar berhati-hati memilih calon istri (demikian pula calon suami), karena watak orang tua itu akan berpengaruh dan akan menurun kepada anak. 

Di jelaskan juga bahwasanya "al ummu al madrosahtul ulaa" ibu adalah sekolah pertama. Yang dimaksud istilah tersebut adalah seorang ibu itu adalah sekolah pertama bagi anak- anaknya. Bukan guru dan bukan juga dosen. Maka dari itu, untuk menjadi seorang ibu harus pintar dalam segala hal agar bisa membimbing anak- anaknya kelak.

Tidak hanya dalam hadis, melainkan dalam al-quran pun membicarakan tentang pengaruh keturunan dalam proses kejadian, pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya, Al-quran mengisahkan bahwasanya Allah mengutamakan keluarga Ibrahim dari sekalian alam sebagai hasil dari keturunan yang saleh sampai terus turun menurun pada generasi -- generasi berikutnya. 

Nabi Nuh mendoakan bagi kebinasaan kaumnya yang kafir itu, karena mereka tidak memberi keturunan kecuali orang kafir. "Nuh berkata: Ya Tuhanku! Janganlah Engkau biarkan seorang pun diantara orang-orang kafir itu tinggal di bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat yang sangat kafir" (QS. Nuh: 26-27).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun