Dalam mewujudkan ikhtiar untuk melayani Muzakki dan mengayomi Mustahik, BAZNAS Padang Pariaman berencana untuk membangun kantor sendiri yang refresentatif. Hal itu didasari oleh kebutuhan, masukan dan harapan banyak kalangan. Salah satunya adalah harapan dari ketua MUI Padang Pariaman, Buya H Syofyan TK Bandaro saat ketua BAZNAS Padang Pariaman bersilaturahim ke pondok pesantrennya pada hari Rabu, 13/8/2020 di tandikek setelah dilakukan peletakan batu pertama rehab rumah a.n Irmawati.
Buya menyarankan agar BAZNAS memiliki kantor sendiri, terpisah dari masjid. Sebab BAZNAS merupakan lembaga pelayanan, dimana banyak orang yang akan datang dan akan dilayani secara silih berganti. Di antara mereka itu banyak juga dari kalangan perempuan, bisa jadi mereka dalam keadaan tidak suci.Â
Buya menyebutkan bahwa jumhur ulama imam mazhab menyepakati bahwa wanita haid tidak boleh masuk masjid. Buya juga mengingatkan bahwa menurut pendapat imam Mazhab teras dan ruangan yang melekat dengan tempat sholat, juga disebut bagian dari masjid.
Maka Buya mengusulkan supaya BAZNAS Padang Pariaman dengan pimpinan barunya supaya membangun kantor baru tersendiri. Harapan dari ketua MUI Padang Pariaman itu sejalan dengan rencana pimpinan baru BAZNAS Padang Pariaman untuk memiliki gedung sendiri, apalagi kantor yang sebelumnya disewa di Pauh Kambar mengalami musibah kebakaran di akhir tahun 2019.
"Kita memang sudah berencana di awal-awal pasca pelantikan untuk membangun kantor sendiri"ujar Rahmat yang juga mantan wakil ketua I MUI Padang Pariaman.
Harapan itu sudah ditindaklanjuti untuk dimintai bantuan PUPR Padang Pariaman membuat gambar dan RAB gedung baru dua tingkat.
"Kita sudah memasukan surat ke kantor PUPR Padang Pariaman untuk minta bantuan dibuatkan gambar gedung tingkat dua sebagai kantor BAZNAS Padang Pariaman, sebagai Tindaklanjut dari pertemuan kami dengan Rino, ST, Â kasi tata bangunan di PUPR Padang Pariaman" sebut Rahmat TK Sulaiman ketua BAZNAS Padang Pariaman menjelaskan.
Sebelumnya pada hari Selasa, tanggal 12 Agustus 2020, pimpinan BAZNAS Padang Pariaman sudah melakukan pertemuan dengan pak Rino di kantor PUPR Padang Pariaman terkait dengan kesiapan kantor BAZNAS Padang Pariaman di masjid raya yang disediakan pak bupati untuk dijadikan kantor. Sebab sampai sekarang belum ada pintu masuk, pintu ruangan ketuanya.
Sebab pada tanggal 6 September 2020 akan berakhir kontrak kantor BAZNAS Padang Pariaman yang sekarang.
Pada pertemuan itu didapatkan informasi dari pak rino bahwa ruangan itu secara prinsip sudah ready untuk digunakan. Listrik sudah ada, alat pendukung lainnya tersedia. Â Cuma pintu nya yang belum ada.
"Kita sudah mengusulkan biaya untuk menyelesaikan kebutuhan kantor BAZNAS itu pada tahun ini, tapi karena Covid19 ini, tidak bisa direalisasikan"tutur Rino menjelaskan kronologisnya.
