Perbedaan paradigma ilmiah dan alamiah kerap menimbulkan ketegangan. Ilmiah mengkritik alamiah karena dianggap kurang objektif dan tidak menghasilkan generalisasi, sementara alamiah menilai ilmiah mereduksi realitas menjadi angka dan mengabaikan makna. Perdebatan ini memunculkan pertanyaan penting: apakah keduanya benar-benar bertentangan, atau justru bisa saling melengkapi dalam memahami dunia?
Paradigma ilmiah dan alamiah, dengan fokusnya pada objektivitas/generalisasi dan makna/konteks, seringkali diperdebatkan sebagai dikotomi. Namun, esai ini berpendapat bahwa keduanya lebih tepat dilihat sebagai lensa komplementer dalam pencarian pengetahuan. Mengintegrasikan wawasan dari kedua paradigma ini misalnya melalui pendekatan mixed-methods---akan menghasilkan pemahaman yang lebih kaya dan holistik tentang realitas yang kompleks, mengubah dikotomi menjadi dialog konstruktif.
Tulisan ini disajikan dari Modul Ajar Mata Kuliah Metode Penelitian Manajemen Pendidikan Islam Part 1: Paradigma pengetahuan Ilmiah (Scientific) Alamiah (Naturalistic) Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. A. Rusdiana., M.M.
Rahmat Hidayat, lahir di Bekasi, 4 Mei 2005
Alamat : Kp. Kobak ceper Rt 07 Rw03 ds. Karangharja, pebayuran ,Bekasi
Riwayat Pendidikan : 2012-2017 SDN Krahngharja 03, 2017-2020 SMP Islam Al-Maliyah Sukatani Bekasi, 2020-202 SMA Negeri 1 Sukatani Bekasi, 2023-Sekarang UIN Sunan Gunung Djati Bandung (S1).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI