Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

3 Kalimat Berharga

12 Januari 2015   22:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:17 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam hidup manusia saling membutuhkan satu sama lain. Sebagai insan sosial manusia tidak dapat hidup sendiri. Karena itu semakin maju peradaban manusia semakin beragam profesi. Mulai profesi dari zaman kerajaan, seperti petani, nelayan,tukang masak,tukang jahit, tukang batu, pedagang, dan prajurit, perawat dan pendeta.  Sampai profesi abad 21 seperti teknisi otomotif dan teknisi komputer, pilot, dokter sampai konsultan politik atau motivator bisnis.

Tapi tahukah anda dari beragam profesi itu sesungguhnya manusia mempunyai kebutuhan dan harapan yang sama terhadap sesamanya. Tua Muda, kaya miskin, lemah atau kuat manusia selalu mengharapkan dihargai satu sama lain.

Pada waktu acara pembinaan mental pegawai di akhir tahun bulan desember 2014 di Instansi saya, kebetulan yang memberi ceramah motivasi adalah  seorang Doktor di bidang filsafat, beliau bercerita tentang pentingnya penghargaan sesama manusia. Dan untuk bisa dihargai orang kita juga harus bisa menghargai orang lain juga.

Sikap penghargaan terhadap orang lain itu sebenarnya gampang dan bisa kita lakukan setiap saat. Motivator kegiatan pembinaan mental pegawai di kantor saya bercerita seorang Chief Executife Officer (CEO) di perusahaan besar yang akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai CEO di perusahaannya memanggil para bawahannya mulai dari manager sampai petugas cleaning service yang biasa membantunya di kantor.

Dia berkata kepada para bawahannya, yang selama ini membantu pekerjaannya, dan tak lama lagi akan ditinggalkan, karena dia akan segera pensiun dan meninggalkan jabatannya.

" Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian yang selama ini membantu tugasku di perusahaan ini, hanya saja sebelum saya mengakhiri jabatan saya di perusahaan ini saya ingin meminta maaf jika selama saya memimpin kalian mungkin pernah ada kesalahan akan keputusan yang saya buat, dan saya ingin meninggalkan kesan yang baik sebelum meninggalkan jabatan saya, maka saya minta tolong kepada kalian untuk menulis kan uneg uneg kalian terhadap kepemimpinan saya agar saya dapat mengintropeksi diri terimakasih atas dukungan kalian, karena tak lama lagi kurang lebih 3 bulan lagi saya pensiun dan meninggalkan jabatan ini, untuk itu mohon tuliskan diatas kertas uneg -uneg kalian terhadap saya sebagai bahan renungan saya nantinya , saya harap dapat terkumpul semua di meja saya dalam waktu 1 minggu ini. perintahnya kepada para bawahannya."


Seminggu kemudian di mejanya telah terkumpul tulisan tentang CEO tersebut dari seluruh bawahannya, dia pun membaca semuanya dengan teliti, isi tulisan bawahannya beragam mulai pujian, keluhan sampai kritik terhadap kepemimpinannya. Dari sekian banyak tulisan tentang dirinya ,CEO tersebut tertarik dengan tulisan yang ditulis oleh cleaning service di kantornya.

Tulisan dari cleaning service itu, bercerita sebagai berikut :

Pak Direktur yang terhormat,

Sebelumnya saya berterima kasih kepada Bapak, karena setelah kurang lebih sepuluh tahun saya bekerja sebagai cleaning service di perusahaan ini, baru pada kesempatan kali ini saya bisa menyampaikan uneg -uneg atau keluhan saya kepada pimpinan tertinggi.

Kami memang orang kecil pak, tugas kami sebagai cleaning service kadang dianggap rendah dan sepele oleh karyawan lain yang mempunyai jabatan lebih. Tapi sebenarnya tugas kami mulia, kamilah yang membuat gedung perusahaan tempat kita bekerja aman dan nyaman. Kami lah yang menjaga kebersihan, memungut sampah, membuat wc selalu harum,mengelap kaca agar menggkilat membersihkan lantai kantor agar terlihat nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun