Mohon tunggu...
Abd Rahmat Dharma
Abd Rahmat Dharma Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Ekonomi

Merawat nalar dengan membaca, mengembangkannya dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Implementasi Pancasila Dalam Berbangsa

31 Mei 2019   19:05 Diperbarui: 13 Desember 2019   18:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengemukakan dasar-dasar Negara dalam pidatonya yang dikenal dengan judul 'Lahirnya Pancasila', yang kemudian diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Berikut isi pidato tersebut :

" sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan kelima dasar itulah kita medirikan negara Indonesia, kekal dan abadi ".

Pidato tersebut disampaikan dalam sidang dokuritsu junbi cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Selanjutnya dibentuk sebuah Panitia Sembilan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno tersebut serta menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai mana Pancasila ditetapkan menjadi ideologi  bangsa Indonesia, maka ketika ada suatu kelompok-kelompok, Partai, dan Organisasi Masyarakat  yang dianggap bertentangan atau mengancam kedaulatan negara dan juga eksistensi Pancasila akan ditetapkan sebagai organisasi atau partai terlarang seperti yang pernah terjadi dengan Partai Komunis Indonesia dan organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia. 

Sebagai bangsa Indonesia kita tau bahwa Pancasila sudah dirumuskan dengan sedemikian rupa untuk mengatur dan menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, jika kita uraikan urutan silanya adalah sebagai berikut:

Pertama kita harus Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, saling bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda agar terciptanya kerukunan hidup bernegara. Meskipun memiliki perbedaan kepercayaan bukanlah suatu penghalang untuk menciptakan kerukunan hidup, karena negara Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. 

Dan juga tidak diperbolehkannya memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain atau mendiskreditkan agama dan kepercayaan oranglain. Setelah kita implementasikan Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka secara tidak langsung kita akan menuju kepada bangsa berkemanusian yang adil dan beradab. 

Karena, telah menerapkan toleransi dan mengakui persamaan hak dan kewajiban antar setiap manusia tanpa memandang apapun agama dan kepercayaannya. Setiap warga negara harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, saling mencintai sesama manusia, dan pada akhirnya terwujudlah Persatuan Indonesia. 

Dimana akan menempatkan kesatuan ,persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau suatu golongan. Dan terciptanya rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 

Selanjutnya, saat terwujudnya persatuan maka langkah yang akan diambil selanjutnya adalah mufakat atau musyawarah, sesuai dengan sila yang keempat yaitu, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawarat Perwakilan. 

Dimana nantinya musyawarah atau mufakat ini akan merumuskan  segala upaya untuk membangun bangsa menuju masa depan serta menyelesaikan segala problematika yang terjadi pada negara yang dilakukan dengan akal sehat, nurani yang jujur serta keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan untuk mencapai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan tujuan bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun