Puasa pertama kemarin, saya tiba-tiba dihubungi oleh ibu sekitar pukul 03.00 pagi. Beliau bertanya saya sahur pakai apa. Tanpa banyak berpikir, saya langsung mengirimkan PAP (Picture At Post) sebuah piring kosong. Isinya? Sudah masuk ke perut, hehe. Kebetulan, saya sahur lebih awal karena sejak semalam sulit tidur.
Momen sahur dan berbuka bersama keluarga memang menjadi momen kebersamaan yang berharga. Sayangnya, kini saya jarang bisa merasakannya. Namun, saya selalu menyempatkan diri untuk menghubungi orang tua, sekadar berbagi cerita, termasuk kejadian kecil saat sahur tadi. Meski bukan cerita sahur yang kocak, setidaknya percakapan singkat itu sedikit melegakan kerinduan kepada mereka di kampung.
Persoalannya, saya sudah hampir satu tahun tidak pulang karena kesibukan KKN, organisasi, serta fokus menyelesaikan skripsi yang sedang saya kejar sidangnya. Rencananya, saya baru akan pulang saat mendekati Lebaran. Semoga setiap sahur saya mendapat kekuatan, bukan hanya untuk menjalani puasa sehari penuh, tetapi juga untuk menyelesaikan skripsi dan menahan rindu kepada keluarga di rumah.
Untuk teman-teman sesama perantau, semoga kita tetap bisa merasakan kehangatan sahur meski jauh dari keluarga. Tetap semangat menjalani Ramadan, baik untuk pendidikan maupun pekerjaan, agar kita bisa membanggakan orang-orang tercinta. Selamat berpuasa dan tetap jaga kesehatan!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI