Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Pengabdian dan Cita-Cita dari Ibu Saya: Umur 45 Tahun Memutuskan Menjadi Guru

25 Mei 2023   18:03 Diperbarui: 25 Mei 2023   18:05 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan semangat dan perjuangan akhirnya ibu saya lulus tepat waktu walau bukan mahasiswa yang berumur muda. Sumber: Dokumen pribadi.

Namun dengan semangat dan juga motivasi dari almarhumah Bibi saya yang juga seorang guru, mendorong ibu saya untuk terus menggapai cita-citanya. 

Dan..dengan kerja keras dan semangat akhirnya beliau dapat lulus tepat waktu. Setahun setelah lulus pada 2019 ibu saya resmi menjadi guru di sebuah SD dekat rumah saya

Dengan semangat dan perjuangan akhirnya ibu saya lulus tepat waktu walau bukan mahasiswa yang berumur muda. Sumber: Dokumen pribadi.
Dengan semangat dan perjuangan akhirnya ibu saya lulus tepat waktu walau bukan mahasiswa yang berumur muda. Sumber: Dokumen pribadi.

Pelajaran Tentang Menggapai Cita-Cita dan Pengabdian

Dari perjuangan ibu saya menjadi seorang guru diumur yang tak lagi muda membuat saya mengerti arti sebuah cita-cita. Sangat mengharukan sebenarnya melihat seseorang berhasil menggapai cita-citanya. 

Menjadi sebuah motivasi dan makna dalam hidup saya bahwa  walaupun usia kita tak lagi muda,  harus cita-cita tetap diperjuangkan.


Dari ibu juga saya banyak belajar bahwa setiap orang punya peran menginspirasi baik dia sadari maupun tidak seperti beliau juga terinspirasi dari gurunya saat SD dulu dan temannya yang seorang tukang bangunan yang memutuskan untuk kuliah walau dalam keterbatasan ekonomi.

Ibu saya juga mengajari bahwa setiap cita-cita tidak melulu perkara uang dan harta semata tapi juga nilai yang ada pada setiap impian kita. Bagi ibu saya, menjadi guru merupakan sebuah pekerjaan membanggakan ketika kita punya tanggung jawab untuk mendidik generasi penerus.

Kesan kecil seperti diberi salam oleh para muridnya juga menjadi salah satu hal sederhana mengapa ibu saya ingin menjadi guru. Melihat wajah murid-muridnya tersenyum menyapa dirinyalah yang membuat beliau tetap semangat memulai hari walau berangkat dengan motor Supra bututnya.

Kurikulum Merdeka Menurut Ibu Saya

Ibu saya ketika mengajar murid-muridnya. Sumber: Dokumen Pribadi
Ibu saya ketika mengajar murid-muridnya. Sumber: Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun