Mohon tunggu...
Rahma Pratiwi
Rahma Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi, Universitas Diponegoro

KKN TIM II PERIODE 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecemasan Selama Pandemi Covid-19 Meningkat, Mahasiswi KKN Undip Kenalkan Cara Regulasi Emosi

15 Agustus 2020   12:00 Diperbarui: 15 Agustus 2020   12:06 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid 19 telah mengubah segala aspek kehidupan mulai dari aspek ekonomi hingga aspek sosial. Telah muncul fenomena sosial yang cukup mengkhawatirkan yaitu stigma negatif pada PDP Covid 19. Tidak hanya PDP, bahkan ODP dan tenaga kesehatan juga diberi label "pembawa virus".

Rahma, Mahasiswi KKN Tim II dari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro mengajak warga RT 03/RW 01, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang untuk ikut serta gerakan #YukSalingDukung yang bertujuan untuk memberi support dan lingkungan yang aman bagi sesama terutama ODP, PDP, maupun tenaga kesehatan di daerah tersebut.

Terwujudnya program ini juga berangkat dari hasil asesmen berupa wawancara dengan beberapa warga yang mengaku bahwa stigma negatif merupakan fenomena yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, stigmatisasi mampu mempengaruhi kondisi psikologis yang dapat berpengaruh pada imunitas sehingga kemungkinan penyebaran virus semakin luas.

Media yang digunakan berupa poster yang berisi info seputar stigma negatif Covid 19 dan ditempelkan di beberapa area Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Yuk kita simak isi posternya!

dok. pribadi
dok. pribadi
Fenomena stigma negatif tersebut juga mengakibatkan kecemasan akan terdampak virus Covid-19 semakin meningkat. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa warga, mereka mengaku bahwa selain takut diri sendiri terdampak virus, mereka juga takut orang-orang terdekat mereka juga terdampak  virus mengingat  ada beberapa keluarga yang anggotanya  masih menjalani WFO (Work from Office) sehingga peluang untuk terdampak virus lebih tinggi.

Hal ini menjadi inisiatif terwujudnya program penyuluhan  kesejahteraan mental dengan judul “Be Positive : Penyuluhan Regulasi Emosi dengan Metode Katarsis dan Positive Self-Talk untuk Menangani Kecemasan Pandemi Covid 19” kepada Ibu PKK RT 03/RW 01 yang dilakukan via online lewat WhatsApp Group.

Secara singkat, regulasi emosi adalah bagaimana seseorang dapat menyadari, mengatur pikirannya, dan mengontrol perilakunya dalam bentuk emosi positif maupun negative. Dengan mampu mengatur dan mengelola emosinya, seseorang akan mampu untuk tetap tenang dan memfokuskan diri pada tekanan yang datang.

Katarsis merupakan usaha kita untuk melepaskan ketegangan emosional seperti rasa marah dan sedih. Katarsis dapat dilakukan dengan cara menulis, melukis bahkan mendengarkan lagu.

Sedangkan positive self-talk dalam kata lain adalah mengucapkan kata-kata positif pada diri sendiri yang dipercaya mampu menanamkan rasa percaya diri, motivasi diri dan memberikan suasana hati yang baik pada diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun