Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Menuju Dunia Tanpa Privasi

23 Februari 2020   11:00 Diperbarui: 23 Februari 2020   12:50 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/wir_sind_klein

Di tengah arus perkembangan zaman yang makin tidak karuan, berbagai macam inovasi teknologi terus bermunculan setiap harinya. 

Kita mungkin sudah dibuat eneg dengan segala pembaharuan yang terjadi, mulai dari kecerdasan buatan, produk smartphone yang makin banyak kameranya, jaringan internet yang makin kencang bandwithnya, dan digitalisasi berbagai keperluan hidup manusia.

Kabar kemajuan zaman yang seperti sekarang ini mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu zaman saat teknologi menguasai segala urusan kehidupan. 

Teknologi kini begitu menggurita dan seolah menjadi jantung kedua umat manusia yang jika tanpa kehadirannya eksistensi manusia menjadi hampa dan tak berdaya guna.

Buktinya sejak beberapa tahun lalu teknologi, khususnya internet telah menjadi keseharian baru bagi manusia. Hal tersebut bukan saja berlaku bagi orang dewasa, bahkan anak-anak pun telah banyak membaurkan diri dengan zamannya, yaitu zaman digital. 

Maka tak heran jika Don Tapscott berani mengatakan bahwa generasi abad 21 adalah manusia digital.

Apa itu manusia digital? Mereka adalah manusia yang meleburkan diri dengan dunia digital. Manusia digital juga beranggapan bahwa internet merupakan oksigen yang menunjang hajat hidupnya. 

Singkatnya, manusia digital tidak akan bisa bertahan dan bereksistensi dalam zamannya jika menolak bentuk pembaharuan yang ada pada zamannya, utamanya hal-hal berbau digital.

Jagad digital ini kemudian menyeret manusia pada aktivitas yang menyandera mereka untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang menggunakan perangkat digital dan internet.

Misalnya saja penggunaan sosial media, bukankah tidak ada kewajiban bagi manusia untuk memiliki akun sosial media? Tetapi mengapa hampir semua orang, khususnya generasi muda memilikinya?

Tren digital yang digambarkan Tapscott kini sudah mulai terbukti. Sayangnya dari tren tersebut terdapat beberapa kekeliruan yang tak sadar sering dilakukan oleh banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun