Tokoh-tokoh aliran mu'tazilah
Berbagai tokoh mempunyai fikiran dan ajaran yang berbeda dengan tokoh yang sebelumnya atau tokoh-tokoh pada masanya, sehingga masing-masing tokoh mempunyai aliran sendiri.
Dari segi geografis, aliran mu,tazilaah dibagi menjadi dua, yaitu aliran mu'tazilah basrah dan bagdad. Perbedaannya,kota basrah lebih dahulu mengenal perpaduan aneka ragam kebudayaan dan agama. Sedangkan bagdad adalah kota terbelakang didirikan, namun menjadi ibu kota pada masa khilafah abbasiyah. Pengaruh filsafat yunani pada aliran mu'tazilah lebih menonjol, karena penerjemahan buku-buku filsafat berada dibagdad dan juga menjadi tempat pertemuan ulama-ulama islam dengan ahli fikir golongan lain.
Tokoh-tokoh mu'tazilah antara lain:
Wasil bin atha ( 80-13 H )
Ia adalah pendiri aliran mu'tazilah sekaligus pemimpin pertama yang meletakkan lima prinsip ajaran mu'tazilah.
Abu huzail al-'allaf/M.'allaf
Pada masa khalifah al ma'mun ia mencapai puncak kebesarnya, karena khalifah al-ma'mun pernah menjadi muridnya dalam perdebatan mengenai soal agama dan aliran-aliran pada masanya. Ia mendirikan sekolah mu'tazilah mu'tazilah pertama dibashrah. Lewat sekolah ini, pemikiran mu'tazilah dikaji dan dikembangkan.
An-nazam ( wafat 231 H )
Pendapatnya yang terpenting adalah mengenai  keadilan tuhan. Karena tuhan itu maha adil, ia tidak berkuasa untuk berlaku dzalim. Ia juga mempunyai kekuatan otak yang luar biaa, ia menemukan metode keraguan (methode of dombt) dan empirika (percobaan) yang menjadi dasar kebangunan baru dieropa. Ia mengatakan tentang kedudukan ''keraguan'' dalam penyelidikan keilmuan sebagai berikut: ''orang yang ragu-ragu lebih dekat kepadamu daripada orang-orang yang ingkar''Tiap-tiap keyakinan pasti kemasukan unsur keragu-raguan. Setiap kali orang beralih darisatu keyakinan kpd keyakinan yang lain, pasti disertai dengan keragu-raguan.
Al-jubba'i (wafat 303 H)