Mohon tunggu...
Rahmanda Ary Adi
Rahmanda Ary Adi Mohon Tunggu... Freelancer - Orang Biasa

Manusia yang ingin berkontribusi bagi kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahitnya Kemanusiaan

17 Mei 2022   15:07 Diperbarui: 17 Mei 2022   15:11 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia yang kompetitif, dunia yang tak berhati.

Kalau kita berjalan dipusat kota akan kita temukan tingginya gedung-gedung, megahnya bangunan dan gemerlapnya lampu-lampu. Tapi kalau kita berjalan ke pinggiran akan kita temukan gubuk-gubuh yang kumuh, lingkungan yang kotor. 

Dunia ini masih kontras.

Ada yang tidak lulus dan tidak bisa masuk di sekolah impian, ada yang tak kunjung mendapat kerjaan padahal sudah di lempar kesana kemari lamaran, ada yang di PHK padahal bertahun-tahun mengabdi kepada perusahaan. 

Ini menjadi kenyataan di dalam hidup yang terus ada.

Lantas mengapa terjadi?

Dunia kita masih kompetitif, dunia yang tak berhati. Kita masih harus berjuang untuk bertahan hidup agar tetap eksis. 

Dengan kemajuan teknologi, ilmu dan industri yang kolosal belum mampu membebaskan manusia dari alam keharusan menuju alam kebebasan.

Masalah ini berpijak pada masyarakat kita yang masih mengeksplotasi sebagian besar masyarakat yang ada. Sehingga membuat berjuta-juta manusia masih harus menderita. Kemiskinan, kelaparan, kejahatan ada dimana-mana.

Manusia dengan kesadarannya hari demi hari akan mengetahui kondisinya dan bergerak mengubah dunia nya. Hal ini bisa kita lihat dari gejolak-gejolak sosial yang ada di seluruh dunia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun