Mohon tunggu...
Rahmadhika Anton
Rahmadhika Anton Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga

Menulis sebenarnya ingin meluapkan uneg uneg yang terkadang melampaui batas pikiran. Terlalu berisik untuk di dengar sendiri. Pun begitu, ketika ia tak mau PERGI baik di urai menjadi inspirasi atau jejak agar menjadi kenangan kelak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gen Z : Apakah "Nge Club" Sehat kini Tanpa Alkohol?

30 September 2025   11:53 Diperbarui: 30 September 2025   12:22 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Lalu, bagaimana dampak perubahan ini pada orang tua? Di satu sisi, banyak orang tua merasa lega. Anak-anak mereka menjalani kehidupan sosial yang tampaknya lebih "aman" dan "sehat," jauh dari bayangan bahaya yang menghantui generasi sebelumnya. Kekhawatiran tentang telepon larut malam karena kecelakaan atau keracunan alkohol berkurang.


Namun, di sisi lain, perubahan ini menimbulkan kebingungan. Banyak orang tua, khususnya dari Generasi X atau Boomers, sulit memahami mengapa anak mereka begadang untuk acara yang tidak melibatkan pesta konvensional. Mereka mungkin salah mengartikan anak mereka sebagai anti-sosial atau terlalu fokus pada "gaya hidup wellness" yang berlebihan.


Bagi pengelola tempat hiburan, evolusi ini menuntut adaptasi cepat. Klub dan bar tradisional yang kaku harus berinovasi atau gulung tikarMereka dituntut untuk menjadi pusat budaya yang lebih fleksibel, mampu beralih dari DJ set menjadi pertunjukan komedi, atau dari cocktail bar menjadi mocktail lab tanpa kehilangan identitas. Keberhasilan mereka kini bergantung pada kemampuan untuk menjual pengalaman yang kaya, bukan sekadar minuman keras.


Kisah kehidupan malam Gen Z mengajarkan kita bahwa setiap generasi akan selalu mencari cara untuk bersenang-senang dan terhubung; hanya saja definisinya yang berubah. Jika generasi sebelumnya mencari pelarian sementara dari tekanan hidup melalui kegaduhan dan euforia, Gen Z, yang dibebani oleh krisis iklim, ketidakpastian ekonomi, dan ledakan informasi, mencari keseimbangan dan kebermaknaan.


Perjalanan mereka ke dalam malam adalah pencarian yang lebih sadar. Mereka tidak takut pada gelap, tetapi mereka berhati-hati agar gelap tidak menelan mereka. Mereka menemukan bahwa pesta terbaik bukanlah yang paling liar, melainkan yang paling otentik---di mana jiwa merasa terangkat, pikiran tetap jernih, dan koneksi yang tercipta terasa nyata dan abadi.


Maka, ketika Anda melihat Gen Z memilih untuk menari tanpa alkohol, menikmati musik di kafe larut malam, atau berkumpul dalam suasana yang lebih intim, pahamilah bahwa ini bukan penolakan terhadap kesenangan. Ini adalah penegasan bahwa mereka memegang kendali atas kesenangan mereka sendiri. 

Kehidupan malam Gen Z adalah sebuah pencerahan kolektif---sebuah pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam kegaduhan yang dipaksakan, melainkan dalam koneksi yang disengaja dan jiwa yang tenang saat fajar menyingsing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun