Seketika bulu kudukku berdiri dan seluruh tubuhku dijalari sensasi kengerian. Ketika sensasi itu sampai di kepalaku, rasanya ribuan semut menggigit bagian otakku.
Itu kerangka manusia!
Aku mengalihkan pandanganku ke samping. Jantungku berdebar tak karuan. Rasanya aku ingin cepat pergi meninggalkan tempat itu. Tapi tubuhku sangat kaku dan sulit digerakkan.
Apakah ini yang dimaksud 'pupuk spesial' oleh Oma Rani itu.
Pupuk mayat?
Perutku tiba-tiba mual. Jadi, selama ini aku makan mangga yang nutrisinya dari sisa-sisa tubuh manusia?
Kerangka siapakah ini?
Satu Bulan Kemudian
Setelah penemuan kerangka itu, rumah kami tak pernah sepi dari orang yang berdatangan. Mulai dari sesama warga, polisi, bahkan wartawan.
Karena merasa terguncang dan tak nyaman, kami akhirnya tinggal sementara di rumah ayahku.Â
Kini, di ruang tamu ayahku, kami berhadapan dengan seorang polisi yang ingin memberi kabar. "Kerangka yang ada di bawah pohon mangga itu sudah teridentifikasi. Dia adalah Pak Yoni, suami Bu Rani," katanya.
Aku dan suamiku terhenyak mendengarnya.
"Sepertinya Bu Rani membunuh suaminya dan menguburnya sendiri di halaman belakang, lalu mengatakan pada orang-orang kalau suaminya kabur bersama selingkuhannya," lanjutnya.