Mohon tunggu...
Rahma Fatima
Rahma Fatima Mohon Tunggu... Long life learner

The best way to take care of the future is to take care of the present moment

Selanjutnya

Tutup

Bandung Artikel Utama

Menunggu Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara

28 Juni 2025   22:35 Diperbarui: 29 Juni 2025   09:48 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak sedang melihat pesawat di Bandara Husein Sastranegara. Foto diambil tiga hari sebelum bandara ditutup. (Sumber: dokumentasi pribadi)

Jumat malam saya jemput suami di bandara lalu Senin subuh mengantarnya kembali. Jarak rumah dengan bandara yang tidak terlalu jauh membuat hal itu menjadi mudah. Sekarang, jika kami mau mudik atau pergi ke luar pulau tidak bisa semudah dulu.

Dulu, pertimbangan ditutupnya Bandara Husein adalah karena bandaranya terlalu kecil dan panjang landasan pacunya terbatas sehingga pesawat besar seperti A 380 tidak bisa mendarat di sana. Di sekeliling bandara juga padat dengan rumah penduduk sehingga dinilai tidak aman.

Selain itu, topografi Bandung yang dikelilingi pegunungan membuat Bandara Husein cukup menantang untuk para pilot. Cuaca di Bandung yang cepat berubah, terutama ketika musim hujan, juga dipandang sebagai alasan pemindahan itu.

Saya pernah punya pengalaman ketika terbang di cuaca Bandung yang berubah sangat cepat. Ketika sepuluh menit lagi mendarat di Bandara Husein, pilot mengumumkan bahwa cuaca di Bandung cerah dengan kecepatan angin yang normal.

Tetapi beberapa menit kemudian, tiba-tiba awan tebal datang dan hujan turun dengan sangat lebat. Pilot harus berputar-putar lama di atas karena tidak bisa mendarat. Jarak pandang saat itu sangat terbatas.

Bukan hanya itu saja, kami bisa merasakan jika pesawat turun dan naik, memantul seperti bola bekel. Rasanya seperti naik rollercoaster. Penumpang banyak yang histeris, berteriak dan menangis. Saat itu saya pikir mungkin itu akhir hidup kami.

Setelah sekian lama, akhirnya kami tidak jadi mendarat di Bandara Husein. Pilot memutuskan untuk mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Peristiwa itu tidak akan pernah kami lupakan.

Walaupun begitu, tetap saja saya dan keluarga memilih bandara tersebut jika bepergian. Selain jaraknya dekat, bandaranya yang berukuran kecil membuat perjalanan jadi lebih simpel.

Bukan berarti kami tidak bangga Jawa Barat punya bandara berskala internasional seperti Kertajati, hanya saja sebaiknya Bandara Husein tidak usah ditutup.

Kondisi terkini, DPRD Kota Bandung meminta Pemkot segera melakukan kajian menyeluruh terkait usulan reaktivasi Bandara Husein Sastranegara. Semoga saja pihak Pemkot dapat membuktikan jika reaktivasi kembali Bandara Husein Sastranegara membawa dampak baik bagi Kota Bandung dan sekitarnya.

Sebagai warga Bandung, kami pun menanti keputusan tentang reaktivasi Bandara Husein. Semoga saja dengan adanya reaktivasi tersebut, wisatawan yang berkunjung ke Bandung dapat meningkat lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun