Mohon tunggu...
Rahma Fatima
Rahma Fatima Mohon Tunggu... Long life learner

The best way to take care of the future is to take care of the present moment

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Cerita Haji Tahun 1969

23 Mei 2025   07:02 Diperbarui: 23 Mei 2025   10:36 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah haji berfoto bersama. (Dokumentasi Pribadi)

Mereka menaiki kapal bernama Belle Abeto. Perjalanan dari Tanjung Priok ke Jeddah, Arab Saudi, membutuhkan waktu selama 18 hari. 

Kapal Belle Abeto (sumber: beritabeta.com)
Kapal Belle Abeto (sumber: beritabeta.com)
Selama di atas kapal, mereka melakukan berbagai persiapan untuk ibadah haji, berinteraksi dengan calon jamaah haji lainnya, serta berjalan-jalan di atas dek melihat pemandangan lautan.

Mereka diberi makan 3x sehari di atas kapal. Jika dalam perjalanan tersebut ada yang meninggal, maka jenazahnya dikuburkan ke laut. Syukurlah, Apa dan Ema selamat berlabuh di Jeddah dan selanjutnya menuju Mekkah.

Setelah tiba di Mekkah, mereka sangat bahagia dan bersyukur bisa mendapat undangan ke Baitullah dan melihat Ka'bah yang merupakan kiblat umat muslim di seluruh dunia secara langsung.

Masjidil haram tahun 1969 (sumber: wikimedia.org)
Masjidil haram tahun 1969 (sumber: wikimedia.org)
Di Mekkah, mereka tinggal di penginapan yang telah disediakan. Tentu fasilitas penginapan saat itu tidak semudah dan selengkap sekarang.

Untuk mandi maupun mencuci baju butuh perjuangan. Masak juga sendiri. Oleh karena itu, mereka harus mempersiapkan bekal yang cukup selama tinggal di sana.

Mereka tinggal di Mekkah selama 48 hari dan setelah melengkapi berbagai rukun haji, tertunaikanlah rukun Islam yang ke-5.

Setelah dari Mekkah, mereka pergi ke Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi dan juga berziarah ke makam nabi.

Ibu saya mengirimkan foto kenang-kenangan Apa dan Ema ketika mereka berangkat haji tahun 1969.

Ema (ketiga dari kiri) dan Apa (keempat dari kiri). (Dokumentasi Pribadi)
Ema (ketiga dari kiri) dan Apa (keempat dari kiri). (Dokumentasi Pribadi)
Yang menarik dari foto tersebut, dahulu para jamaah perempuan memakai baju tradisional Indonesia. Terlihat di foto, jika para perempuan memakai kain samping (jarik), kebaya, dan kerudung selendang.

Sepertinya foto itu diambil dalam keadaan mereka sedang berjalan-jalan. Jika sedang beribadah di masjid, saya yakin mereka memakai mukena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun