Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Raditya Dika] Blogger Inovatif yang Sukses di Dunia Entertainment

26 Desember 2015   11:33 Diperbarui: 28 Desember 2015   14:21 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raditya Dika beranggapan kalau penulis adalah profesi yang berat karena memiliki tantangan yang besar. Sebagai contoh, seorang remaja memiliki uang lima puluh ribu rupiah. Belum tentu uang tersebut dibelanjakan untuk buku bahkan kemungkinan besar akan dibelikan makanan atau menonton film. Inilah salah satu dasarnya mengapa Raditya Dika banyak memfilmkan bukunya. Film-filmnya sangat digemari kawula muda karena tidak kalah kece dengan buku-bukunya.

Berbakat di bidang menulis tidak menyurutkan tekad Raditya Dika untuk menempuh dunia pendidikan. Pengetahuan memang bisa diperoleh dari membaca buku, menghadiri seminar dan workshop, browsing internet, atau berkonsultasi dengan yang lebih berpengalaman. Meskipun demikian Raditya Dika suka mengembangkan diri dan memperluas wawasan dalam dunia pendidikan formal yang dia percaya bisa memberikan ide segar dan terbaru. Raditya Dika menempuh pendidikan sarjana jurusan Finance di Adelaide Australia dan kemudian melanjutkan kuliah magister di Ilmu Politik dan Konsenstrasi Politik Indonesia di Universitas Indonesia.

Itulah sosok Raditya Dika yang awalnya “hanya” seorang blogger namun berhasil meraih prestasi yang luar biasa berkat kegigihannya yang tidak mudah menyerah. Semua orang bisa sukses asalkan sadar kalau sesungguhnya yang membuat seorang sukses bukanlah kenyamanan hidup tetapi masalah. Pecundang akan mundur ketika menghadapi masalah namun seorang pemenang akan menjadikan masalah sebagai tantangan untuk menciptakan ide kreatif.

Masalah adalah awal dari kesuksesan. Mengapa? Karena tidak ada seorang pun di muka bumi yang bisa sukses tanpa menghadapi masalah. Oleh karena itu, mari menjadikan kegagalan sebagai pengalaman pribadi untuk lebih kreatif menggali dan mengembangkan kemampuan. Meskipun kita harus melewati kegagalan demi kegagalan, pada akhirnya kita pun bisa meraih kesuksesan, asalkan tidak mudah menyerah karena sesungguhnya ada pelajaran berharga di balik kegagalan.

 

Salam inspirasi tak terbatas,

 

Rahayu Setiawati Damanik

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun