Mohon tunggu...
Nur Dwi Rahayu
Nur Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Young Nurse -

Selanjutnya

Tutup

Segar

Memutus Mata Rantai Sampah Plastik, Mulai dari Mana?

10 Mei 2019   22:21 Diperbarui: 10 Mei 2019   22:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah plastik merupakan permasalahan besar yang terus mengintai umat manusia. Tingginya konsumsi masyarakat menyebabkan jumlah sampah plastik terus meningkat. Jika dibiarkan terus, sampah plastik ini akan membahayakan bagi kesehatan manusia dan alam. Bahkan di laut Indonesia sendiri, ada 1.29 juta metrik ton sampah plastik. Mengerikan!

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, tidak salahnya kita jadikan Bulan Ramadhan ini sebagai momentum perubahan kita ke arah yang lebih baik, salah satunya dalam mengurangi sampah plastik. Perubahan diawali dari kita sendiri. Saatnya kita kurangi plastik, agar alam bersahabat dengan kita. Lalu, apa saja yanng bisa kita lakukan untuk memutus mata rantai sampah plastik?

1. Saat berburu makanan untuk buka puasa tidak salahnya untuk membawa wadah dari rumah

Saat sore hari datang, para penjual makanan untuk berbuka puasa bertebaran. Mereka menjajakan beragam olahan makanan dan minuman yang bisa disantap saat berbuka puasa. Kita bisa lihat, hampir semua minuman dan makanan yang mereka jajakan menggunakan plastik.

Jika 1 orang beli sop buah, dia akan dikasih cup plastik, sendok plastik, sedotan plasting, dan kantong keresek, sudah ada 4 buah sampah plastik. Kita ambil contoh kecil lain, bayangkan bila 1 orang umat muslim di Indonesia membeli minuman atau makanan dan memakai 1 plastik, ada berapa banyak sampah plastik dalam sehari yang dibuang? Banyak bukan? Jadi, alangkah lebih baik jika kita membawa wadah dari rumah. 

2. Belanja kebutuhan sehari-hari bawa kantong sendiri

Tidak dipungkiri, setiap tahun saat bulan puasa pasar, minimarket, dan pusat perbelanjaan akan ramai pengunjung. Nilai konsumsi masyarakat akan meningkat. Syukur-syukur di beberapa toko atau minimarket sudah tidak menyediakan kantong plastik, sehingga sampah plastik berkurang. Tapi di Indonesia sendiri masih banyak toko atau minimarket yang menyediakan kantong plastik.

Pagi-pagi saja pasar sudah ramai dengan emak-emak yang ingin berburu sayuran untuk berbuka dan sahur. Hal ini tentu menyebabkan jumlah sampah plastik akan meningkat, bukan? Apa salahnya kita bawa goody bag, keranjang belanja, atau kantong belanja sendiri dari rumah? Mungkin di awal akan terkesan ribet tapi percayalah jika sudah terbiasa kita akan nyaman melakukannya.

3. Mau belanja baju lebaran? jangan sampe pake kantong plastik

Berburu baju lebaran, adalah salah satu tradisi saat bulan puasa datang.  Di beberapa toko, butik ataupun pusat perbelanjaan sudah menggunakan kantong dengan bahan dasar kertas. Tapi masih ada juga yang menggunakan kantong plastik untuk membungkus baju baru. Tidak salahnya, mulai tahun ini kita jaga-jaga dari rumah bawa kantong sendiri untuk membungkus baju baru. Jadi saat di kasir tiba, kita bisa katakan 'Jangan pakai kantong plastik, saya sudah bawa kantong sendiri' Wih jadi pahlawan lingkungan nih.

4. Saatnya mengasah kreatifitas sambil ngabuburit

Kita bisa ngabuburit dengan berkreasi, salah satunya mendaur ulang sampah plastik. Kita bisa melihat diberbagai sumber bagaimana caranya memanfaatkan limbah plastik. Kita bisa melihat tutorial membuat tas, tikar, vas bunga, pot, ataupun keranjang dari sampah plastik. Selain mengurangi sampah plastik, kita bisa berhemat untuk tidak membeli barang-barang yang bisa dibuat dari sampah plastik tersebut.

Memutus mata rantai sampah plastik bukanlah hal yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita yakin dan terus berusaha. Kita bisa mulai untuk memutus mata rantai tersebut sedikit demi sedikit dari diri kita sendiri. Kita kurangi sampah plastik, kita harus sadar bahwa plastik itu sangat berbahaya bagi diri kita dan juga lingkungan. Hidup itu pilihan, mau terus menumpuk sampah plastik dengan konsekuensi mengerikan yang siap datang atau mengurangi sampah plastik dengan alam yang bersahabat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun