Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Indonesia "Paling Sejahtera di Dunia"? Ironi di Balik Skor Global Flourishing Study

13 Mei 2025   17:45 Diperbarui: 13 Mei 2025   18:06 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infografis 10 negara dengan persentase penduduk miskin tertinnggi. Sumber: Kompas.com
Infografis 10 negara dengan persentase penduduk miskin tertinnggi. Sumber: Kompas.com

Namun, jika saya analogikan, uniknya hasil GFS adalah: Miskin tapi masih bisa tersenyum bahagia.

Secara material, sekarang kita bandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Data ini tidak diungkap dalam laporan GFS, karena memang berbeda pendekatannya.

Amerika Serikat

  • Tingkat Pengangguran: 4,2% pada April 2025, naik 0,3 poin dari tahun sebelumnya, menandakan sedikit pelemahan pasar tenaga kerja.
  • Pertumbuhan Ekonomi: Ekonomi AS mengalami kontraksi 0,3% pada kuartal I 2025 (quarter-on-quarter, annualized), setelah tumbuh 2,4% di kuartal sebelumnya. Perlambatan ini dipicu lonjakan impor dan penurunan belanja pemerintah.
  • Pendapatan Penduduk: Rata-rata pendapatan tahunan nasional (average salary) mencapai sekitar USD66.622 atau setara dengan Rp1.099.263.000 per tahun (kurs = Rp16.500 per dollar AS) menurut data terbaru Social Security Administration.

Jepang

  • Tingkat Pengangguran: 2,5% pada Maret 2025, sedikit naik dari bulan sebelumnya. Angka ini termasuk yang terendah di dunia, mencerminkan pasar kerja yang relatif ketat.
  • Pertumbuhan Ekonomi: Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun kalender 2025 sebesar 1,1%. Namun, konsumsi domestik stagnan dan inflasi tinggi menjadi tantangan utama.
  • Pendapatan Penduduk: Rata-rata pendapatan tahunan pekerja penuh waktu di Jepang pada 2024 sekitar 5,000,000-5,500,000 (sekitar USD33.000-36.000), meski angka pasti 2025 belum tersedia. (Estimasi berdasar tren dan data terbaru, karena data spesifik 2025 belum tersedia).

Inggris

  • Tingkat Pengangguran: Diperkirakan 4,5% sepanjang 2025, naik dari 4,3% pada 2024, seiring pertumbuhan ekonomi yang lemah dan penurunan jumlah lowongan kerja.
  • Pertumbuhan Ekonomi: Proyeksi pertumbuhan ekonomi hanya 1% di 2025, menandakan pemulihan yang sangat lambat pasca pandemi dan tekanan geopolitik.
  • Pendapatan Penduduk: Rata-rata pendapatan tahunan pekerja penuh waktu di Inggris sekitar 34.000--36.000 (sekitar USD43.000-45.000), dengan variasi tergantung sektor dan wilayah (Estimasi berdasar data ONS dan tren 2024).

Singapura

  • Tingkat Pengangguran: Data terbaru 2025 belum tersedia di hasil pencarian ini, namun pada 2024 tingkat pengangguran Singapura berkisar 2,0-2,2% (estimasi berdasar tren historis).
  • Pertumbuhan Ekonomi: Proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura di 2025 sekitar 2,5--3,5% (estimasi berdasar tren dan proyeksi lembaga internasional, karena data spesifik 2025 tidak ditemukan dalam hasil pencarian).
  • Pendapatan Penduduk: Rata-rata pendapatan tahunan pekerja penuh waktu di Singapura pada 2024 sekitar SGD70.000 (sekitar USD52.000), dengan kecenderungan naik di 2025 (estimasi berdasar data resmi dan tren).

Data di atas menegaskan bahwa negara-negara dengan skor flourishing lebih rendah dari Indonesia justru memiliki indikator ekonomi makro yang lebih kuat, baik dari sisi pendapatan maupun stabilitas pasar tenaga kerja.

Ini memperkuat kritik terhadap metodologi dan interpretasi hasil survei flourishing yang menempatkan Indonesia di puncak dunia.

Mengapa Indonesia Bisa Skor Tinggi? Perspektif Teoritik dan Budaya

Penjelasan utama dari GFS adalah kekuatan nilai sosial, gotong royong, dan hubungan komunal di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun