Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sukatani, Setiap Generasi Selalu Melahirkan Musik Perlawanannya Sendiri

22 Februari 2025   20:18 Diperbarui: 23 Februari 2025   21:11 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Band Sukatani bergenre punk dengan sentuhan post-punk dan new wave (Foto: Instagram @sukatani.band)

Tampil anonim dengan topeng penutup kepala. Menjadi ciri khas dua musisi muda ini. Band Sukatani, berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, telah menarik perhatian publik dengan lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar".

Saya kutip lirik dalam bait pertama: Mau bikin SIM bayar polisi/Ketilang di jalan bayar polisi/Touring motor gede bayar polisi/Angkot mau ngetem bayar polisi.

Lagu ini tidak hanya viral di media sosial, tetapi juga menimbulkan kontroversi yang menggugah diskusi tentang kebebasan berekspresi dan kritik sosial dalam musik.

Sukatani dibentuk pada Oktober 2022 dan terdiri dari dua personel utama: Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) sebagai gitaris dan Novi Citra Indriyanti (Twister Angel) sebagai vokalis.

Selain karena mengusung kritik sosial, mereka dikenal juga dengan penampilan unik, menggunakan topeng saat tampil dan membagikan hasil-hasil bumi kepada penonton sebagai simbol dukungan terhadap petani.

Lini Masa Genre Punk

Sebenarnya tidak ada yang terlalu aneh dengan lirik-lirik maupun genre musik yang diusung oleh Sukatani. Setiap generasi selalu melahirkan musik perlawanan dalam beragam bentuknya.

Musik Sukatani beraliran genre punk dengan sentuhan post-punk dan new wave, yang sudah dipelopori sejak era 70-an hingga 90-an.

Sebut saja Crass. Band punk asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1977 ini dikenal sebagai pelopor gerakan punk-politik.

Berbeda dengan Sex Pistols, Crass berdiri untuk berhubungan langsung dengan kaum pembebasan sosialis dan menjadi sebuah variasi komunal pemikiran politik pada abad ke-20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun