Mohon tunggu...
Rahadyan Tajuddien
Rahadyan Tajuddien Mohon Tunggu... Dosen Universitas Pamulang

Rahadyan Tajuddien adalah seorang akademisi dan praktisi di bidang pemasaran dan media sosial, yang saat ini berafiliasi dengan Universitas Pamulang. Dengan latar belakang pendidikan Mrketing Manajemen, ia memiliki fokus utama pada pengembangan strategi pemasaran digital dan komunikasi bisnis yang efektif. Sebagai peneliti aktif, Rahadyan telah memimpin berbagai studi yang menyoroti pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumen. Salah satu penelitiannya menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa di platform online marketplace. Selain kegiatan akademis, Rahadyan juga terlibat dalam program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah (UKM). Melalui pelatihan dan pendampingan, ia membantu pelaku usaha memanfaatkan teknologi dan kreativitas dalam manajemen pemasaran, seperti penggunaan WhatsApp Business untuk optimalisasi pemasaran UMKM makanan. Rahadyan juga aktif dalam kegiatan edukasi di tingkat sekolah menengah, memberikan pemahaman tentang pentingnya media sosial sebagai sarana komunikasi bisnis dan pemasaran pribadi kepada siswa-siswi SMK. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan dalam dunia bisnis digital saat ini. Dengan pendekatan yang integratif antara teori dan praktik, Rahadyan Tajuddien berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pemasaran digital dan pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan penelitian.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Marketing 1.0 : Era Produk sebagai Raja (1950-1970)

9 Juni 2025   11:35 Diperbarui: 9 Juni 2025   11:35 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Konsumen Menuntut Hubungan Emosional

  • Generasi baby boomer (lahir 1946--1964) mulai mencari makna di balik produk. Mereka tidak puas sekadar "fungsional," tetapi ingin identitas dan ekspresi diri.
  • Studi Microsoft (1975) menunjukkan 68% konsumen lebih loyal ke merek yang "memahami nilai pribadi mereka."

2. Komunikasi Satu Arah Tidak Lagi Efektif

  • Munculnya gerakan hak konsumen (Ralph Nader, 1965) dan buku Hidden Persuaders (Vance Packard, 1957) menyoroti manipulasi iklan.
  • Konsumen ingin didengar: 70% mengeluh perusahaan tidak menyediakan saluran pengaduan.

3. Segmentasi Demografi Gagal Tangkap Keragaman

  • Perempuan masuk dunia kerja (1960-an), remaja jadi pasar potensial, dan kelas menengah berkembang.
  • Contoh kegagalan: Ford Edsel (1957). Segmentasi demografi tradisional gagal prediksi selera pasar, rugi $250 juta.

Marketing 1.0
Marketing 1.0

Tabel: Perbandingan Pendekatan Marketing 1.0 vs Kebutuhan Baru Konsumen 1970-an

Aspek

Marketing 1.0 (1950-1970)

Tuntutan Konsumen 1970-an

Fokus Produk

Fungsional, Standardisasi

Emosional, Personalisasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun