Latar Belakang Sejarah: Lahirnya Paradigma Modern
Pada periode pascaperang dunia (1950-1970), dunia bisnis memasuki era produksi massal dan standardisasi. Ekonomi global sedang pulih, permintaan konsumen meledak, dan persaingan mulai menguat. Di tengah iklim ini, Philip Kotler---seorang ekonom lulusan University of Chicago dan MIT---memelopori pendekatan sistematis pemasaran melalui bukunya Marketing Management: Analysis, Planning, and Control (1967). Buku ini menjadi landasan Marketing 1.0, sekaligus mengubah pemasaran dari aktivitas ad hoc menjadi disiplin ilmu berbasis analisis.
"Tujuan pemasaran adalah mengenali dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa cocok dengannya dan terjual dengan sendirinya."
--- Peter Drucker, Bapak Manajemen Modern.
Tiga Pilar Marketing 1.0: Dominasi 4P
Marketing 1.0 berpusat pada 4P (Product, Price, Place, Promotion)---kerangka yang dipopulerkan Kotler meskipun awalnya dicetuskan Jerome McCarthy (1960). Model ini menjadi "kitab suci" bagi perusahaan:
1. Product sebagai Raja
- Fokus pada keunggulan fungsional dan efisiensi produksi.
- Contoh ikonik: Ford Model T (1908--1927). Henry Ford menyatakan, "Pelanggan boleh memilih mobil warna apa pun, asalkan hitam." Strategi standardisasi ini mendongkrak penjualan hingga 15 juta unit---rekor tertinggi saat itu.
- Inovasi terbatas pada peningkatan teknis (ketahanan mesin, efisiensi BBM), bukan respons kebutuhan emosional.
2. Komunikasi Satu Arah
- Iklan cetak/TV menjadi alat utama dengan pendekatan top-down.
- Contoh: Kampanye iklan Coca-Cola tahun 1960-an yang menampilkan keluarga bahagia minum Coke---tanpa ruang untuk umpan balik konsumen.
- Riset pasar minim; perusahaan mengandalkan asumsi produsen tentang "apa yang diinginkan pasar."
3. Segmentasi Kaku
- Pasar dibagi berdasarkan demografi dasar: usia, jenis kelamin, lokasi geografis.
- Misal: Mobil mewah hanya untuk pria dewasa berpenghasilan tinggi; produk rumah tangga untuk ibu rumah tangga.
- Psikografi (gaya hidup, nilai personal) diabaikan.
Keterbatasan Fatal: Mengapa Model Ini Collapse?
Meski revolusioner di eranya, Marketing 1.0 tumbang oleh perubahan sosial dan ekonomi: