Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Randubang, Destinasi Selfie Baru di Wonogiri

3 Juli 2016   13:48 Diperbarui: 5 Juli 2016   20:34 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Om ayo ke Randubang,” kata Linda, keponakanku.

“Randubang? Panganan (makanan) opo kui?” tanyaku.

“Yeee itu tempat selfie baru, tebing lagi ngehits,” katanya.

Weleh bikin penasaran juga. Sempat kugogling sih, dan ternyata sudah banyak yang selfian di sana. Sekilas menarik. Background bukit berbatu yang Nampak bekas pahatan perkakas. Maklum bukit ini menjadi sasaran para pencari batu. Tau khan? Wongiri itu kaya akan bukit berbatu. Nama ‘Giri’ menunjuk arti ‘Gunung’ sedangan ‘Wono’ menunjuk ‘Hutan.’ Jadi di sini melimpah kalau soal batu-batuan untuk bahan bangunan.

Hasil Gogling Randubang. (GANENDRA)
Hasil Gogling Randubang. (GANENDRA)
Singkatnya akhirnya kuiyain menuju lokasi, pada Sabtu (1/7/2016). Lokasinya sebanranya tak jauh dari kampungku. Sekitar 5 km-an. Bisa dari dua arah jalan. Pertama melalui kota Wonogiri, kedua melalui Gunung Gandul. Dan lebih dekatnya sih lewat Gunung Gandul, karena lokasi Randubang ini posisinya di balik belakang Gunung Gandul yang sebenarnya berujud bukit.

Randubang sebenarnya adalah nama sebuah dusun yaitu Dusun Randubang, Desa Pare, Kecamatan Wonogiri.

Jalan menuju kesana sudah beraspal.Namun beberapa sudah rusak, jadi mesti hati-hati. Lebih enaknya sih naik motor. Namun karena rombonganku ada 4 orang yaaa, bawa mobil. Sampai di tikungan menuju Randubang, jalan bercabang. Hanya satu sisi kiri yang sudah di-cor. Jadi lumayan deh buat naik menanjak. Cuman repot kalau ada kendaraan dari arah berlawanan. Untung-untungan deh. Dan untungnya waktu itu hanya simpangan dengan sepeda motor, jadi bisa dilalui.

Jalan sebelah kiri menuju Randubang. (Ganendra)
Jalan sebelah kiri menuju Randubang. (Ganendra)
Suasananya tenang, khas perbukitan. Ada rumput ilalang yang sedang berbunga. Cuaca agak panas, namun terasa adem dan teduh dengan banyaknya pepohonan. Sampai di lokasi, Nampak jajaran dinding batu dan kapur yang sudah berbentuk ‘ukiran’. Tepatnya karena para pemecah batu banyak yang mencari batu di sini. Ada batu kapur warna putih, dan di ujung sana dinding batu agak kebiruan gelap. Ada juga semacam ‘empang’ dengan air kemerahan. Ini adalah bekas galian pemecah batu, yang menyisakan lekukan besar. Dan saat hujan, terisi air. Adem, dan anehnya aku lihat, ada yang mancing di di situ. Ada ikannya dong yaaa.

Plang larangan mencari batu. (GANENDRA)
Plang larangan mencari batu. (GANENDRA)
Empang jadi-jadian. (GANENDRA)
Empang jadi-jadian. (GANENDRA)
Eh ada plang larangan mencari batu di area itu. Namun kulihat ada seorang bapak yang masih memecah batu, meski hari telah sore. Suara palu godamnya memecah kesunyian bukit. Ada tumpukan batu di sana, hasil keringat bapak itu. Batu dengan ukuran sedang yang biasa digunakan untuk bangunan pondasi. Batu-batu berwarna khas batu gunung.  

Nah hari yang beranjak sore, Nampak kemerahan langit di ujung barat. Angin bukit berhembus dengan sejuknya. Waaah lama banget gak merasakan angin pegunungan. Laaa di Jakarta mana ada heheee.

Narsis di Randubang. (GANENDRA)
Narsis di Randubang. (GANENDRA)
Widihhh. (Dokpri)
Widihhh. (Dokpri)
Ilalang. (GANENDRA)
Ilalang. (GANENDRA)
Ufuk Barat. (GANENDRA)
Ufuk Barat. (GANENDRA)
Dan mulailah puncak acara, narsis dan selfie. Beberapa spot bagus banget untuk selfie-an. Karakter batu yang sudah terpahat dengan ‘tak sengaja’ itu menerbitkan nuansa berbeda. Dan tak salah, banyak muda-mudi yang menjadikan ajang lokasi selfi-an baru di Kota Gaplek Wonogiri. Yaaa, siapa tau nantinya bisa dikelola menjadi destinasi perbukitan yang menyejukkan. Soalnya lokasinya cukup mudah terjangkau dan tak jauh dari kota Wonogiri, juga tak jauh dari bendungan Serbaguna Wonogiri juga Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Sooo, penasaran? Mampirlah jika anda bertandang ke kotaku ini. #SalamWisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun