Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

GO-FOOD Datang, UMKM Senang, Kuliner Tradisional pun Terhidang

3 Juni 2018   19:31 Diperbarui: 3 Juni 2018   22:42 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GO-FOOD datang, Ayam Parape pun datang. (Foto Ganendra)

Bisa menikmati kuliner tradisional khas daerah seperti Bebek Kepahiang Bengkulu dan Ayam Parape Daeng Pa'ja, Makasar untuk kali pertamanya itu beruntung banget. Soalnya aku suka 'berpetualang rasa' mencicipi kuliner khas tradisional. Bebek Kepahiang Bengkulu dan Ayam Parape Daeng Pa'ja adalah booth Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menggeliat diantara jenis usaha kuliner lainnya yang makin beragam. Dua kuliner yang digandeng GO-FOOD dan bertahan eksistensinya, menggelar lapak di booth area GO-FOOD Festival Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta Pusat sejak 5 Mei 2018 silam.

Bebek Kepahiang itu kuliner khas Bengkulu. Menggunakan olahan bebek dengan bumbu sekilas mirip rendang. Tidak pedas namun tersedia sambal pilihan. Aku menikmati kali pertama saat aku datang di booth BKB (Bebek Kepahiang Babase) area GO-FOOD Festival GBK, Jakarta Pusat bertepatan dengan pembukaan area kuliner di pintu timur Senayan itu pada Sabtu, 5 Mei 2018 silam.  

Booth Bebek Kepahiang Babase di Festival Kuliner GBK Jakarta. (Foto Ganendra)
Booth Bebek Kepahiang Babase di Festival Kuliner GBK Jakarta. (Foto Ganendra)
Ayam Parape di Festival Kuliner GBK yang kubeli dan kuposting di IG @bozzmadyang. (SS Ganendra)
Ayam Parape di Festival Kuliner GBK yang kubeli dan kuposting di IG @bozzmadyang. (SS Ganendra)
Dengan harga Rp. 33.000, eh dapet potongan cashback 10% karena melakukan transaksi menggunakan pembayaran dengan Go-Pay. Lumayan kan?  Udah getu aku bisa menikmati kuliner khas Bengkulu itu tanpa perlu menyeberang ke pulau Sumatra hehee.

Begitu pula saat menikmati Ayam Parape Daeng Pa'ja, Makasar di area yang sama. Kuliner khas Makasar yang juga kali pertama kunikmati. Olahan rumahan ayam dengan bumbu (parape) yang populer di tanah Makasar.

Nah ibu yang jualan dengan anaknya keturunan Daeng Pa'ja ini cukup ramah, malah menjelaskan kisah Ayam Parape ini yang katanya sebenarnya olahan utamanya dari ikan. Hingga perkembangannya juga digunakan daging ayam. Tonton video Ayam Parape bikinanku  di bawah ini. 


Mencicipi rasanya bumbunya kuat terasa asam-asam getu. Iya asam karena memang berbumbu bawang merah, lada, asem dan lain-lain. Agak unik di lidah 'Jawaku'. Sama halnya Bebek Kepahiang, dapet potongan cashback 10% juga karena melakukan transaksi menggunakan pembayaran dengan Go-Pay. 

Beli Bebek Kepahiyang, Ayam Parape dan minuman Sosro dapet potongan cashback 10% karena melakukan transaksi menggunakan pembayaran dengan Go-Pay. (SS Ganendra)
Beli Bebek Kepahiyang, Ayam Parape dan minuman Sosro dapet potongan cashback 10% karena melakukan transaksi menggunakan pembayaran dengan Go-Pay. (SS Ganendra)
Senang rasanya ketemu kuliner tradisional khas daerah, Bebek Kepahiang Bengkulu dan Ayam Parape Daeng Pa'ja, Makasar di area GO-FOOD Festival GBK itu. 

Dua booth kuliner Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), merchant outlet GO-FOOD dan rekan usaha GO-PAY  yang kali pertama kucicipin yang 'mangkal' di ajang rangkaian Hari Kuliner Nasional (HARKULNAS) GO-FOOD yang digelar selama 9 hari, 5-13 Mei 2018. Namun selepas ajang HARKULNAS, GO-FOOD Festival di GBK  masih ada selama setahun penuh.   

Praktisnya Urusan Makan Dengan GO-FOOD

Bebek Kepahiang Bengkulu dan Ayam Parape Daeng Pa'ja, Makasar, kedua kuliner khas itu menurutku unik. Biasanya yang unik-unik itu bikin kangen untuk menikmatinya lagi. Kangen dengan citarasa bumbunya, kangen dengan model olahan yang berbeda.

Tapi aku gak khawatir soalnya untuk selanjutnya jika aku ingin menikmati lagi, aku cukup menggunakan jasa layanan pesan-antar GO-FOOD di aplikasi GO-JEK. Pastinya ada saldo di GO-PAY Tinggal tap, tap, tap... mudah dan praktis tanpa perlu menempuh 8 km-an, melawan kemacetan di area jalan utama Gatot Subroto menuju GBK, Senayan, kalau dari kediamanku di Grogol.  Biarlah yang bermacet-macet ria abang GO-JEK, yang tulus ikhlas melakukannya hehee.

Nah satu lagi makanan khas kampungku Bakso Wonogiri. Siapa siih yang tak kenal bakso Wonogiri? Asal sebut kuliner Wonogiri, pasti yang teringat ... bakso! Ada satu UMKM gerobakan Bakso Wonogiri Andika, yang berjualan di dekat Stasiun Cikini, Jakarta.  Bakso gerobak pinggir jalan ini ternyata memiliki pelanggan. Aku sempat mampir, tak sengaja saat mau menghadiri acara di kawasan itu sebelum bulan Ramadan tahun ini.

Iseng-iseng makan di kaki lima. Ehh ada gerobak bakso bertuliskan Bakso Wonogiri yang juga salah satu merchant GO-FOOD. Penjualnya ternyata punya saudara di kampungku, yang aku tahu orangnya. Weleh, dunia sempit yaa hehee. Soal rasa baksonya?

"Kayaknya enak nih om.. sampe bs di gofood tin hehee," komentar Kompasianer Listhia Rahman di postingan facebookku.

Ini di facebook Bakso Wonogiri Andika. (FB Rahab Ganendra)
Ini di facebook Bakso Wonogiri Andika. (FB Rahab Ganendra)
Ya, enak pastinya. Jadi sewaktu lain hari pengen bakso khas Wonogiri ini, kupakailah layanan GO-FOOD, meski tambah ongkos layanan, ya gak papa. Pan udah dapet praktisnya, ga perlu jauh-jauh ke Cikini yang jaraknya 9 km-an. Iya toh?

Bolehlah sebagai ongkos kemudahan layan antar hehe. Ehh kemudahan GO-FOOD terasa juga di bulan Ramadan. Bukan hanya untuk kebutuhan berbuka puasa namun merchan-merchan outlet GO-FOOD tak sedikit yang buka hingga waktu sahur, pukul 03.00 -- 04.00 wib. Kalau ini belum pernah, pengen coba seeh.  

UMKM Kuliner Tradisional dan GO-FOOD

Bebek Kepahiang Bengkulu, Ayam Parape Daeng Pa'ja, Makasar dan Bakso Wonogiri Andika adalah UMKM kuliner yang merasakan efek positif bergabung dengan GO-FOOD.

Berbincang-bincang dengan Pakde Bakso Andika saat menikmatinya sebelum Ramadan tiba, dia mengaku penjualan lumayan meningkat dengan join di layanan GO-FOOD. Peningkatan penjualan yang sama dialami pula Bebek Kepahiang Bengkulu dan Ayam Parape Daeng Pa'ja, Makasar.

"Lumayan meningkat pesanan lewat GO-FOOD," kata Ibu penjual Ayam Parape Daeng Pa'ja saat mengobrol dengannya di booth-nya di GBK. 

Peningkatan transaski penjualan itu tentunya berbanding lurus dengan omzet yang meningkat pula.  Ayam Parape ini sudah setahun bergabung menggunakan jasa layanan GO-FOOD.

Ayam Parape Booth Ayam Parape Festival Kuliner GBK Jakarta. (Foto Ganendra)
Ayam Parape Booth Ayam Parape Festival Kuliner GBK Jakarta. (Foto Ganendra)
Ayam parape (IG bozzmadyang)
Ayam parape (IG bozzmadyang)
Dipikir-pikir rasional siih membayangkan tanpa layanan online GO-FOOD pasti area pembeli/ pemasarannya sangat terbatas, hanya di kawasan terdekat UMKM berada. Dan itu beda banget saat menggunakan fitur GO-FOOD. Pastinya jangkauan yang lebih luas GO-FOOD menjadi solusi buat UMKM terkait terhambatnya pemasaran.

Bakso Wonogiri Andika, Ayam Parape dan Bebek Kepahiang di aplikasi GO-FOOD GO-JEK. (SS Ganendra)
Bakso Wonogiri Andika, Ayam Parape dan Bebek Kepahiang di aplikasi GO-FOOD GO-JEK. (SS Ganendra)
Fakta pengaruh positif itu sinkron dengan data yang dihimpun oleh GO-JEK. Data itu hasil penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Gede Karma Wisana PhD dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2017. Data disampaikan saat acara pembukaan "Pesta Kuliner Raksasa" HARKULNAS GO-FOOD yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) 5 Mei 2018 silam.

Aku mengetahui data itu karena hadir di acara pembukaan yang dihadiri langsung orang nomor satu di GO-JEK, Nadiem Makarim.

Data menyebutkan bahwa 82% mitra UMKM di Jabodetabek mengalami peningkatan volume transaksi setelah menjadi mitra GO-JEK. Sementara 43% mitra UMKM mengalami kenaikan klasifikasi omzet.

Tentu saja prosentase melonjaknya transaski dan omzet itu bukanlah sepele namun menunjukkan bahwa dengan bermitra GO-JEK (layanan GO-FOOD) memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM khususnya sector kuliner.

Data itu hasil penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Gede Karma Wisana PhD dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2017. Data disampaikan saat acara pembukaan HARKULNAS 5 Mei 2018 di GBK. (Foto Ganendra)
Data itu hasil penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Gede Karma Wisana PhD dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2017. Data disampaikan saat acara pembukaan HARKULNAS 5 Mei 2018 di GBK. (Foto Ganendra)
GO-FOOD Merawat Kuliner Tradisonal

Peningkatan transaksi dan omzet yang dialami pelaku UMKM berbasis kuliner tentunya menjadi amunisi untuk dapat tetap eksis dan bertahan dalam persaingan bisnis kuliner. 

Ragam kuliner tradisional yang juga menjadi salah satu komoditi bisnis kuliner tentunya bisa bertahan dan eksis dikenal masyarakat. Bukan hanya kalangan terbatas namun bisa menjangkau radius kilometer yang lebih luas.

Jika UMKM bisa sejahtera, artinya bisnis bisa berjalan terus, maka  Bebek Kepahiang Bengkulu, Ayam Parape Daeng Pa'ja Makasar, Bakso Wonogiri Andika serta kuliner khas  daerah lainnya akan tetap terjaga untuk dinikmati sampai generasi selanjutnya. 

Minimal aku bisa menikmati Bakso Wonogiri dengan lebih mudah dan praktis hanya dengan sentuhan jari via layanan GO-FOOD, tanpa perlu pulang kampung.  Ehh tapi yaa jelas kudu pulang kampung diing lebaran nanti. Setahun sekali ini. Hehee. 

"GO-FOOD datang, UMKM senang, kuliner tradisional pun terhidang".

#SalamKuliner #MerawatKulinerTradisonal

@rahabganendra

Baca juga: Siap "Ngiler" di Pesta Kuliner Raksasa Go-Food di 11 Kota

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun