Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Utak Atik Peluang ‘Indonesia Dream Team’ Meredam Pasukan Meriam Arsenal

6 Juli 2013   21:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:54 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_265070" align="aligncenter" width="500" caption="Skuad Arsenal 2013. Sumber foto: http://www.beritabola.info/2013/01/daftar-pemain-skuad-arsenal-2013.html"][/caption]

Menjelang laga persahabatan Arsenal kontra Indonesia Dream Team (IDT) pada 14 Juli 2013 mendatangdi Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, sungguh menarik dan pantas untuk dinantikan. Laga yang krusial untuk mengukur ‘wajah’ persepakbolaan Indonesia terkini, meski dalam format friendly match. Kalah dan menang adalah faktor penting, namun tak bisa diabaikan faktor lagamacam apa yang akan diekspresikan para pemain IDT nantinya. Kekuatan, kelemahan, teknik, strategi, filosofi permainan, semua pantas untuk disimak.

Arsenal dikenal sebagai salah satu kekuatan sepakbola Inggris Premier League (IPL) yang cukup bonafide dan tersohor. Meski sejak musim kompetisi 2005/2006 Arsenal "berpuasa" gelar (gelar terakhir diperoleh saat menyabet trofi Piala FA di musim 2004/2005) namun tim berjuluk The Gunners (Meriam) asal London Utara ini tak pernah dipandang sebelah mata para lawan-lawannya baik tingkat liga domestik maupun antar klub Eropa. Memang beberapa tahun belakangan tim ini berada dibawah bayang-bayang superiotas tim raksasa IPL lainnya, seperti Mancester United, Liverpool ataupun Chelsea. Permainan tipe khas Britania Raya ‘kick and rush’ sangat lekat dengan para pemain muda pilihan Arsene Wenger, sang pelatih. Pemain muda yang berpeluru meriam utama power dan speed.

Melihat 24 pemain senior IDT yang telah dipilih pelatih tim nasional Indonesia Jacksen F Tiago merupakan komponen yang cukup baik meski bukanlah yang terbaik saat ini. Tercatat enam pemain asal klub Persipura berkontribusi paling banyak mengisi pasukan IDT. Pilihan yang tidak mengejutkan karena klub ‘Mutiara Hitam’ itu sedang memuncaki klasemen liga ISL (Indonesia Super League) saat ini. Apalagi sebagaipelatih Persipura, pelatih asal Brasil ini sudah hapal dan mengenal betul karakter anak asuhan yang dipilihnya itu. Faktor ini sangat penting, agar nantinya memudahkannya mentransformasi strategi yang akan diterapkan di lapangan nanti. Hal ini mengingat Jacksen tidak mempunyai waktu banyak untuk mempersiapkan para pemainnya dalam ‘satu tubuh’ pasukan Dream Team. (Ini Daftar Skuat Indonesia Lawan Arsenal)

Selain Persipura, klub yang berkontribusi masing-masing tiga orang pemain berasal dari klub Arema Malang dan Persib Bandung. Arema Malang menduduki runner-up sementara klasemen ISL, sedangkan Persib Bandung tepat dibawahnya. Lalu dikolaborasi dengan para pemain terbaik dari klub-klub lainnya seperti penyerang muda kawakan Titus Bonay (24 tahun) yang bermain di klub Semen Padang, gelandang muda Rizky Ripora (23 tahun) dari klub Barito Putra, hingga gelandang serang muda naturalisasi Stefano Lilipally (23 tahun)yang bermain untuk klub Almere City di Liga Belanda (Eredivisie).

Sayangnya pemain Persebaya, Andik Vermansyah absen, tidak diikutsertakan dalam IDT. Jacksen beralasan pemain berpostur mungil itu dipersiapkan membela Timnas U-23 dalam laga uji coba melawan Singapura, 13 Juli 2013 mendatang. Padahal dribbling dan speed Andik yang diatas rata-rata bisa dimanfaatkan untuk merepotkan barisan pertahanan dan konsentrasi The Gunners.

Selaiknya pertandingan persahabatan, biasanya diawal akan berjalan dengan semangat tinggi dengan tempo cenderung sedang dan makin meningkat tinggi. 30 menit pertama menjadi waktu krusial dan sangat penting untuk dimaksimalkan pasukan IDT. Saat fisik pemain masih bugar. Akan lebih baik lagi di awal pertandingan bisa mencuri gol. Gol ini akan melecut semangat plus tenaga ekstra di menit-menit berikutnya. Namun jika tidak bisa terjadi maka disiplin dan konsentrasi pemain dalam menjaga lininya masing-masing harus dipertahankan.

Kurnia Mega masih berpeluang menjadi pilihan utama sebagai penjaga gawang. Meski kebobolan tiga gol melawan Belanda bulan lalu, Mega dinilai tampil cukup bagus menjaga gawangnya. Kekokohannya di bawah mistar gawang akan diuji oleh permainan khas Arsenal yang kemungkinan akan menggunakan duel-duel udara dari umpan-umpan sayap bertenaga Aaron Ramsey, Mikel Arteta, Santi Cazorla, Tomas Rosicky ataupun pemain lainnya. Zulkifly Syukur, Muhammad Roby maupun para bek sayap lainnya mesti disiplin mematahkan serangan sayap. Belajar dari laga melawan Belanda bulan lalu, gol pertama tercipta ketika gelandang bertahan Toni Sucipto gagal mematahkan akselerasi Ruben Schaken yang mengirimkan umpan silang dan sukses ditanduk Siem de Jong ke gawang Kurnia Meiga.

[caption id="attachment_265075" align="aligncenter" width="500" caption="Sergio Van Dijk Pemain Persib Bandung. Sumber foto: http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/03/04/194913_sergio-van-dijk-rayakan-gol-ke-gawang-persija_663_382.jpg"]

[/caption]

Wajib diwaspadai juga tendangan meriam jarak jauh dari luar kotak pinalti yang dibombardir lawan saat pergerakan kedua sayap mereka tidak berjalan efektif. Lukas Podolski, Olivier Giroud, ataupun Theo Walcot akan menjadi pemain berbahaya dengan tendangan kerasnya. Khususnya Walcot, dribbling dan akurasi tendangannya wajib diwaspadai dengan mempersempit ruang geraknya. Bek tengah berfisik garang Victor Igbonefo bisa ditugaskan khusus menjaganya.

Untuk mengamankan daerah pertahanan, maka para gelandang seperti Vendri Mofu, Hasim Kipuw, Imanuel Wanggai, Raphael Maitimo dan lainnya mesti bekerja keras memenangkan perebutan bola. Namun tentu sulit untuk memenangkan perebutan bola dengan para gelandang Arsenal yang notabene diatas kelas. Mampu menahan laju bola sudah cukup bagus.

Titik lemah gol dari sundulan kepala seperti saat melawan tim Oranye Belanda pada bulan lalu tak boleh terulang. Oleh karena patut dicermati umpan lambung dari para pemain sayap tim lawan.Pemain bertahan berpostur tinggi seperti Muhammad Roby (183 cm) dan Victor Igbonefo (185 cm) bisa dimaksimalkan untuk duel di udara mengawal striker maupun gelandang serang lawan.

Lalu bagaimana pertarungan posisi depan? Boaz Solossa si 'anak ajaib,' di masa pelatih Peter With di ajang Piala Tiger 2004, bisa dimaksimalkan sebagai gelandang serang. Naluri mencetak gol Boaz bisa menopang penyerang utama Sergio Van Dijk saat kehilangan ruang akibat kawalan Per Mertesacker, Thomas Vermaelen, Bacary Sagna ataupun pemain bertahan Arsenal lainnya. Boaz memiliki kemampuan dribbling, akurasi crossing umpan pendek dan panjang lewat kaki kirinya yang dibutuhkan untuk melayani striker lainnya. Titus Bonay bisa menjadi alternatifnya untuk menjebol gawang Lukasz Fabianski, kiper utama Arsenal.

Formasi klasik kegemaran Jacksen di klubnya Persipura yakni 4-4-2, cukup beresiko mengingat akselerasi pemain Arsenal yang sulit diimbangi. Formasi bertahan 4-2-3-1 adalah yang paling realistis. Strategi serangan balik akan cukup aman diterapkan untuk meminimalisir gol lawan. Hal ini mengingat secara keseluruhan IDT kalah kelas dari semua sisi. Namun pertandingan di kandang dan atmosfer penonton bisa dimanfaatkan. Mungkin bila cuaca normal, akan cukup panas dirasakan pemain Arsenal, juga bisa membantu. Flasback kemenangan dengan skor 2-0 laga persahabatan antara Niac Mitra Surabaya melawan The Gunners pada 1983 silam mungkin bisa mengilhami, bahwa kemenangan bisa diraih, apapun faktornya. (Kilas Balik Mengenang Kunjungan Perdana Arsenal ke Indonesia)

Soal prediksi hasil akhir, tentu saja kita berharap Indonesia Dream Team mampu menang, minimal mengimbangi Arsenal. Namun diatas kertas itu sulit dilakukan. Hasil paling realistis adalah IDT menyerah hormat dengan skor 1-3. Satu gol akan bisa dicuri di babak pertama saat kebugaran dan konsentrasi pemain di titik maksimal.

Akan tetapi, apapun hasilnya, harapannya semua insan persepakbolaan di tanah air dapat memetik manfaat dari laga persahabatan ini. Sebuah laga untuk kedua kalinya melawan The Gunners Arsenal setelah laga perdana 30 tahun silam. Demi kemajuan dan prestasi sepakbola Indonesia. Untuk itu seyogyanya para pemain bermain dengan gembira, menikmati dan tetaplah semangat menjunjung fairplay. Bagi para pendukung, berilah selalu semangat tim Indonesia, baik menang ataupun kalah. Suatu saat Dream Team akan mewujudkan impian kita. Impian memiliki tim sepakbola tanah air yang disegani lawan dan membanggakan bangsa. Indonesia Pasti BISA !!!

Salam Semangat dari Asal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun