Mohon tunggu...
R Agung Prapto S
R Agung Prapto S Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru dan penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menabung di Rumah Itu Keren

29 Januari 2023   15:25 Diperbarui: 29 Januari 2023   15:36 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah menabung di rumah sekarang masih zaman?  Apa kelebihan menabung di rumah? Pertanyaan tersebut memantik saya ketika hendak mengajarkan budaya menabung sejak usia dini kepada siswa saya.  Tidak salah memang ada pertanyaan yang meragukan kegiatan menabung di rumah.  Nanti hilang dicuri Pak, tidak ada bunga seperti di bank konvensional. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang intinya menolak ide menabung di rumah.

Saya menanggapi dengan santai saja. Sebuah tantangan ketika akan memulai sebuah kebiasaan baru. Mereka butuh disadarkan dengan perlahan bahwa kegiatan menabung di rumah masih cukup relevan pada zaman sekarang.  Saya paparkan bukti cuplikan berita tentang seseorang yang membeli mobil memakai berkarung-karung uang koin.  Kemudian cuplikan berita seorang ayah yang mampu membelikan sepatu baru anaknya memakai uang koin yang jumlah sangat banyak.  Akhirnya mereka setuju untuk kegiatan menabung sejak dini. Beberapa mengusulkan agar setiap sebulan sekali dibuatkan laporan individual tentang jumlah tabungan mereka.  Untuk hal terakhir ini saya tidak sependapat, dengan alasan perbedaan kondisi ekonomi seseorang. Karena mayoritas berasal dari keluarga yang mempunyai pendapatan setara  UMR DKI.

Sebagai langkah awal saya meminta para siswa untuk membuat celengan dari barang bekas yang ada di rumahnya. Bisa bekas kaleng makanan ringan, kaleng plastik bekas tempat sosis, boleh juga kardus bekas kemasan makanan. Lalu dengan bahan yang mereka punya, saya minta mereka untuk membungkusnya dengan  kertas atau kain agar menarik tampilannya.

Agar kegiatan ini mempunyai tujuan yang jelas serta memberikan motivasi yang kuat, maka saya meminta mereka menuliskan tujuan mereka menabung.   Seru nampaknya, karena mereka ternyata mempunyai beragam keinginan.  Ada yang ingin membeli HP, ada yang ingin membeli laptop, membeli sepeda baru. Salah seorang siswaku cukup kreatif dalam membuat celengannya, yaitu dibuat seperti mobil-mobilan. Menurutnya uang tabungannya akan digunakan untuk membeli mobil.

Ada juga yang cukup menyentuh hati saya, karena anak ini menuliskan keinginan untuk membangun rumah untuk kedua orang tuanya.  Mungkin kita tertawa, karena tidak akan mungkin dan butuh waktu yang entah berapa lama. Tetapi itulah keinginan mulia seorang anak yang merasakan bahwa betapa tidak nyamannya hidup dengan mengontrak di rumah orang.  

dokpri 
dokpri 

Saya yakinkan kepada mereka bahwa menabung di rumah itu sangat keren. Walau pun dengan uang receh tetapi sesuai pepatah sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.  Melalui slide saya tampilkan kisah sukses orang yang menabung dari uang recehan tetapi mampu membeli sesuatu yang  harganya sangat mahal, seperti sepatu, laptop, handphone bahkan sebuah mobil baru. Dan reaksi serta ekspresi yang saya lihat mereka tampak antusias sekali. Dalam hati saya berkata bersyukur alhamdulillah karena berhasil memancing siswa saya untuk bergairah menabung. Setidak pada tahap awal.

Ada dua hal yang ingin saya ajarkan kepada siswaku yaitu kita harus pandai menyisihkan uang saku untuk membeli sesuatu yang lebih berharga daripada sekedar jajanan masa kini. Sadar atau tidak ini adalah pengamalan sila ke lima Pancasila yaitu tidak hidup boros. Hal lain adalah kita hidup harus mempunyai perencanaan.  Dengan belajar menabung sesungguhnya kita sedang mempraktikkan perencanaan untuk masa yang akan datang.

dokpri 
dokpri 

Saya beri gambaran kepada mereka bahwa uang koin sisa uang jajan itu kadang diabaikan.  Karena nominalnya kecil. Tetapi jika kita kumpulkan dengan tekun, maka jumlah itu akan semakin banyak. Dan ini merupakan pembelajaran awal literasi finansial.

Mari kita tanamkan budaya menabung sejak dini karena dari sini kita memberikan dasar kepada mereka manejemen keuangan dan perencanaan tentang masa depan.  Sebuah langkah kecil yang mempunyai dampak besar di masa depan. Bagi pembaca yang sudah melakukan terima kasih, bagi yang belum jadikan ini sebagai ajakan yang bermanfaat.

Tabik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun