Mohon tunggu...
M Rafli Iltizamulloh
M Rafli Iltizamulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Goresan tinta biasa

Ikatlah ilmu dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilih SNMPTN atau SBMPTN untuk Masuk Perguruan Tinggi?

4 Februari 2022   12:51 Diperbarui: 4 Februari 2022   13:13 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dokumen Pribadi

Setiap tahun, ratusan ribu siswa kelas 12 baik SMA, SMK, maupun MA di Indonesia pasti disibukan dengan banyaknya tugas-tugas sekolah yang menumpuk, ujian-ujian yang datang silih bergantian, mulai dari Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), ujian praktik, hingga ujian sekolah. Belum lagi mereka akan dihadapakan pilihan antara melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi atau memilih bekerja. Tentunya hal itu sangat menguras tenaga dan fikiran para siswa, betul bukan?

Memang tidak salah untuk memilih antara melanjutkan kuliah maupun bekerja, keduanya sama-sama bagus dan memiliki kelebihan masing-masing, namun jika siswa memilih melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tentunya harus ada persiapan lebih lanjut yang perlu ditempuh. Mengapa demikian? 

Karena masuk perguruan tinggi bukanlah hal yang mudah, siswa akan bersaing dengan ratusan ribu siswa lainnya di seluruh Indonesia. 

Terlebih lagi jika mendaftar di perguruan tinggi favorit yang diminati banyak orang seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Perlu untuk diketahui bahwasanya ada beberapa jalur untuk masuk ke perguruan tinggi, antara lain SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri. 


Berdasarkan pihak yang mengelola, antara SNMPTN dan SBMPTN sama-sama dikelola oleh LTMPT di bawah naungan Kemendikbud. 

LTMPT adalah Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, lembaga resmi negara yang memiliki tugas utama untuk menyelenggarakan seleksi masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru. 

Meskipun dikelola oleh lembaga yang sama, SNMPTN dengan SBMPTN memiliki perbedaan, baik dari segi pendaftaran, segi pelaksanaan tes, hingga proses penilaian. Lalu kira-kira antara SNMPTN dengan SBMPTN mana yang sebaiknya harus kita pilih?

SNMPTN merupakan kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Seleksi ini hanya bisa diikuti oleh siswa kelas 12 yang terdata sebagai siswa eligeble di sekolahnya masing-masing. Pelaksanaan SNMPTN tidak melalui tes, namun menggunakan nilai raport siswa dari semester 1 sampai semester 5. Mekanisme pendaftarannya adalah :
1. Registrasi akun LTMPT bagi sekolah
2. Registrasi akun LTMPT bagi siswa
3. Pengumuman kuota pendaftar tiap sekolah oleh LTMPT
4. Sekolah menentukan calon peserta (siswa eligeble)
5. Melakukan pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa)
6. Melakukan pendaftaran dan memilih universitas serta program studi yang dituju
7. Pengumuman hasil SNMPTN dan daftar ulang

Sedengkan SBMPTN adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, pelaksanaan SBMPTN tentunya berbeda dengan SNMPTN, jika SNMPTN menggunakan nilai raport, maka SBMPTN menggunakan nilai tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Peserta akan mengerjakan tes yang berisi soal TPS dan TKA dalam waktu 195 menit. 

Peserta diberi kebebasan untuk memilih jenis tes, baik Saintek maupun Soshum tergantung program studi yang dipilihnya. Antara saintek dan soshum terdapat perbedaan dari segi jenis soal dan jurusan. 

Apabila peserta memilih prodi rumpun saintek seperti kedokteran, matematika, statistika, farmasi, maka diharuskan memilih ujian saintek yang berisi soal TPS dan TKA saintek meliputi matematika, fisika, kimia, biologi. 

Namun jika peserta memilih prodi rumpun soshum, seperti manajemen, akuntasi, psikologi, ekonomi, maka diharuskan memilih ujian soshum yang berisi TPS dan TKA soshum meliputi geografi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah. Selain itu peserta SBMPTN tidak hanya kelas 12, namun juga alumni atau siswa gapyear maksimal 2 tahun sebelumnya. Pelaksanaan UTBK SBMPTN adalah di universitas-universitas tertentu yang telah ditunjuk oleh pihak LTMPT.

Lalu diantara SNMPTN dan SBMPTN, mana yang sebaiknya harus kita pilih? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. SNMPTN dibebaskan biaya pendaftaran alias 0 rupiah, sedangkan SBMPTN dikenai biaya pendaftaran Rp200.000 untuk kelompok ujian saintek/soshum, dan Rp300.000 untuk tes campuran. 

Kemudian jika mengikuti SNMPTN maka siswa hanya perlu mengurus nilai raport, hal yang sangat mudah dan gampang bukan? Namun, jika memilih SBMPTN maka siswa harus belajar jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan tes karena harus mempersiapkan latihan-latihan materi dan soal guna menghadapi tes UTBK, karena faktor utama kululusan SBMPTN adalah nilai UTBK peserta, semakin tinggi nilai yang diraih, maka semakin besar persentase diterimanya dan semakin rendah nilai UTBK, maka semakin rendah pula kemungkinan diterima.

Bagaimana peluang diantara keduanya?, mana yang memiliki persentase peluang yang lebih besar? Dikutip dari laman dikti.kemendikbud.go.id, dari 854.599 peserta SNMPTN 2021, yang dinyatakan lolos berjumlah 110.459 siswa atau persentase diterima hanya sekitar 18,56 persen. 

Sedangkan SBMPTN 2021 yang terdiri dari 777.858 peserta, yang diterima sekitar 184.942 siswa yang tersebar di 74 universitas dan institut negeri, 40 politeknik negeri, dan 11 PTKIN/ UIN di Indonesia. Rata-rata ersentase diterimanya adalah sekitar 23,78 persen dengan rincian persentase kelompok ujian saintek sebesar 22,15 persen, kelompok ujian soshum sebesar 22,15 persen, dan kelompok ujian campuran sebesar 25,54 persen.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa persentase diterima SBMPTN lebih besar daripada SNMPTN. Meskipun SNMPTN prosesnya sangat mudah dan anti ribet, namun jangan salah, belum tentu siswa yang nilai raportnya tinggi langsung keterima. Mengapa demikian? Karena SNMPTN tidak hanya mengandalkan nilai raport, tapi juga mempertimbangkan faktor lain seperti akreditasi sekolah, jumlah alumni yang diterima di universitas tersebut, prestasi siswa, dan perkembangan statistik nilai raport. 

Maka menurut penulis, lebih baik siswa tidak hanya bergantung pada SNMPTN, namun juga perlu mempersiapkan SBMPTN sebagai jalan kedua apabila tidak lolos seleksi SNMPTN. Dan alangkah baiknya lagi jika siswa mengikuti dan mempersiapkan dengan matang kedua seleksi tersebut, mulailah belajar dan berlatih soal dari sekarang dan tingkatkan motivasi untuk menggapai kampus impianmu. Semakin banyak peluang yang kamu coba, maka semakin besar pula peluang kamu diterima. Tetap semangat dan pantang menyerah!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun