Mohon tunggu...
Muhammad RafliHidayatulloh
Muhammad RafliHidayatulloh Mohon Tunggu... Lainnya - sedang mencari

"kehidupan memanglah sulit, tetaplah jalani dengan hati ikhlas, terus berusaha dan tawakkal, hadapi dan coba untuk yang terbaik"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kota Batu, Kota Perpaduan Wisata, Seni, dan Budaya

4 Mei 2020   15:20 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:50 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Wisata Kota Batu atau KWB, merupakan wilayah yang dulunya bagian dari Kabupaten Malang. Dan kemudian ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Lalu pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Kota Batu adalah wilayah yang terletak berada di kaki dan lereng pegunungan dan berada pada ketinggian rata-rata mancapai 12-19 derajat Celcius. 

Destinasi yang ditawarkan di Kota Batu pun cukup bermacam-macam. untuk wisata alam, Kota Batu menawarkan diantaranya Coban Talun, Area Paralayang di Gunung Banyak, Cangar, Coban Rais, dan masih banyak lagi. Dan untuk wisata taman bermain, di Kota Batu terdapat kawasan paling sering dikunjungi oleh para wisatawan masyarakat Indonesia dan yang menjadi ciri khas wisata di Kota Wisata Batu . Yakni Kawasan wisata taman bermain Jatim Park Group. Yang dimana pihak Jatim Park Group telah membangun area taman bermain seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2 (Museum Satwa dan Batu Secret Zoo), Eco Green Park, Batu Night Spectacular, dll. 

Terlepas dari wisata alam dan wisata bermain, di Kota Batu juga budaya yang paling digemari dan terus dilestarikan oleh masyarakat di sini. Yaitu Seni "Bantengan". Seni Tradisional Bantengan, adalah sebuah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur sendra tari, olah kanuragan, musik, dan syair/mantra yang sangat kental dengan nuansa magis. Kesenian ini dimainkan oleh dua orang yang berperan sebagai kaki depan sekaligus pemegang kepala bantengan dan pengontrol tari bantengan serta kaki belakang yang juga berperan sebagai ekor bantegan. kostum bantengan biasanya terbuat dari kain hitam dan topeng yang berbentuk kepala banteng yang terbuat dari kayu serta tanduk asli banteng.

Pada kesenian bantengan ini sendiri terdapat momentum menarik dan paling ditunggu oleh masyarakat yang melihat atau menonton langsung kesenian nuansa magis tersebut. yaitu pada saat telah memasuki tahap kerawuhan atau kerasukan. dimana sang pemegang kepala banteng kesurupan arwah leluhur atau lazim yang disebut dengan Dhanyangan. 

Pada saat pemegang kepala banteng ini kesurupan, seseorang yang disebut "pendekar" dengan membawa sebuah cambuk yang biasa disebut orang jawa sebagai "pecut", bertugas untuk mencoba menenangkan dan mengeluarkan arwah leluhur yang merasuki sang pemegang kepala banteng. Dan saat sang pemegang kepala banteng dan sang pendekar ber hadap-hadapan, suara dari gendang yang dipukul pun turut mengiringi pada saat itu. 

Dan apabila sang pendekar berhasil mengeluarkan arwah leluhur yang merasuki sang pemegang kepala banteng, maka sang pemegang kepala banteng pun kembali tenang dan kemudian sang pendekar menuntun sang pemegang kepala banteng dengan memegang tanduk dari topeng banteng tersebut. Dan tidak jarang pula sang pemegang kepala banteng langsung pingsan tak sadarkan diri setelah arwah leluhur dikeluarkan oleh sang pendekar.

nggiring-2-5eb119fdd541df453476f914.jpg
nggiring-2-5eb119fdd541df453476f914.jpg
Warga Kota Batu wisatawan dapat menikmati kesenian bantengan ini. Baik yang digelar secara kolosal maupun karnaval. Minimal dua hingga empat kali dalam satu bulan. Bahkan saking populer nya kesenian bantengan di wilayah Kota Batu, di Kota Batu terdapat festival atau event besar yang khusus untuk menunjukkan kesenian bantengan. Event tersebut bernama "Festival 1000 Banteng Nuswantara". Yang biasanya diadakan setiap satu tahun sekali. 

Pada event tersebut, seluruh komunitas kesenian bantengan se Malang raya akan berkumpul untuk mempertunjukkan kesenian bantengan secara serentak yang biasanya digelar di Stadion Gelora Brantas Kota Batu.  tujuan dari diadakan nya festival ini adalah untuk menjaga kelestarian kesenian bantengan dan mempopulerkan kesenian bantengan agar lebih dikenl di seluruh nusantara bahkan hingga manca negara. 

13959825711658026890-5eb11bf4097f366efc462082.jpg
13959825711658026890-5eb11bf4097f366efc462082.jpg
Dan kini penggemar dari kesenian bantengan ini tidak hanya baerasal dari dalam negeri saja, kini kesenian bantengan makin banyak diminati oleh warga negara asing yang berkunjung ke Kota Batu. Mereka sering datang ke Kota Batu hanya untuk mempelajari kesenian bantengan lebih dalam. Karena menurut mereka kesenian bantengan ini adalah kesenian yang unik. Hingga empat orang warga negara asing yang berasal dari Meksiko, Jepang, Australia, dan Malaysia. Mereka pernah turut berpartisipasi dalam atraksi bantengan untuk merayakan 10 tahun Bantengan Nuswantara yang digelar di sepanjang jalan protokol Kota Batu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun