Mohon tunggu...
Andi RafliAhmad
Andi RafliAhmad Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya adalah mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tingkatkan Daya Saing, Mahasiswa KKN UNHAS 114 Lakukan Revitalisasi Branding dan Digital Marketing pada UMKM Dumpi Kebo'

22 Agustus 2025   17:49 Diperbarui: 22 Agustus 2025   17:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Gelombang 114 yang bertugas di Desa Batukaraeng, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, berhasil melaksanakan program kerja unggulan mereka, yaitu "Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM Lokal Dumpi Kebo' melalui Branding dan Digital Marketing". Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan memperluas jangkauan pasar salah satu produk kuliner khas daerah tersebut.

Dumpi Kebo', sebuah kue tradisional yang telah lama menjadi bagian dari warisan kuliner masyarakat Batukaraeng, kini tampil dengan wajah baru yang lebih modern dan menarik. Selama kurang lebih satu bulan, mahasiswa KKN UNHAS melakukan pendampingan intensif kepada para pelaku UMKM lokal, yang selama ini memproduksi Dumpi Kebo' secara konvensional.

Koordinator Mahasiswa KKN Desa Batukaraeng, Dimas Bayu, menjelaskan bahwa program ini berawal dari observasi mereka terhadap potensi besar yang dimiliki oleh Dumpi Kebo'. "Kami melihat Dumpi Kebo' memiliki cita rasa yang unik dan otentik, namun kemasan dan pemasarannya masih sangat sederhana. Hal ini membuat produk sulit bersaing di pasar yang lebih luas," ujarnya pada Jumat (22/8/2025).

Program pemberdayaan ini mencakup beberapa tahap. Pertama, mahasiswa melakukan revitalisasi branding dengan merancang logo baru yang lebih filosofis dan modern, namun tetap menonjolkan unsur lokal. Selain itu, mereka juga mendesain kemasan produk yang lebih premium dan higienis, lengkap dengan informasi nilai gizi dan tanggal kedaluwarsa untuk membangun kepercayaan konsumen.

Langkah kedua adalah penetrasi ke dunia digital. Mahasiswa membuatkan akun media sosial resmi di platform Instagram dan Facebook untuk UMKM Dumpi Kebo'. Melalui akun tersebut, mereka secara rutin mengunggah konten-konten menarik berupa foto produk yang menggugah selera, video proses pembuatan yang higienis, hingga cerita di balik kue tradisional ini.

"Kami tidak hanya membuatkan akun, tetapi juga memberikan pelatihan kepada pemilik UMKM tentang cara mengelola media sosial untuk promosi, berinteraksi dengan pelanggan, dan menerima pesanan secara online," tambah Dimas Bayu.

Salah satu pemilik UMKM Dumpi Kebo', Ibu Andi Hartati, mengaku sangat merasakan dampak positif dari program ini. "Dulu saya hanya menjual ke tetangga dan di pasar lokal saja. Sekarang, berkat adik-adik mahasiswa KKN, pesanan mulai datang dari luar desa, bahkan dari Makassar. Kemasannya juga lebih bagus, jadi orang lebih percaya dan tertarik untuk membeli," ungkapnya dengan antusias.

Dengan adanya sentuhan inovasi dari mahasiswa KKN-T UNHAS Gelombang 114, UMKM Dumpi Kebo' di Desa Batukaraeng kini tidak hanya sekadar produk lokal, tetapi telah bertransformasi menjadi produk oleh-oleh khas Bantaeng yang siap bersaing di era digital. Program ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendorong kemajuan ekonomi masyarakat desa melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun