Mohon tunggu...
Rafika Anggraeni
Rafika Anggraeni Mohon Tunggu... Seniman - seniman

Kata orang sich seniman, yang suka nyusun kata-kata untuk maksud apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengeja Cinta di Mandiri Jogja Marathon 2019

21 Mei 2019   22:41 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://portofolioindonesia.com 

Bisa jadi sepasang kekasih ribut karena beda pilihan, suami istri menjadi dingin dalam rumah akibat beda pendapat, dan/atau pertemanan menjadi renggang sebab tak satu pilihan.

"Yuk jatuh cinta lagi!", begitulah ajang ini berseru (bila boleh di ibaratkan).

Pelari profesional hingga pelari yang hanya memiliki motivasi sekedar agar sehat berkumpul, tak ada beda, semua untuk berlari.  Masyarakat juga berkumpul untuk mengejar perasaan bahagia, refresh sejenak.

 Melalui jarak full marathon (42 km), half marathon (21 km), 10 km, dan 5 km, panitia penyelenggara sangat well prepare dengan menempatkan penunjuk arah di beberapa titik agar peserta tak salah rute, juga penyedia asupan (air minum) agar para pelari tidak dehidrasi pada jarak tertentu, di akhir semua yang hadir dapat berkuliner. Para peserta pun dipercantik dengan kaos dan nomer dada masing-masing. 

Ditambah rute yang melewati sawah, pedesaan dan jajaran candi, begitu memanjakan mata sekaligus dapat mensugesti yang hadir untuk kembali jatuh cinta pada negara yang memiliki sejarah panjang ini. Begitulah ajang ini terbilang unik.

Kisah Roro Jonggrang dan Ramayana

biz.kompas.com
biz.kompas.com

Start di lapangan utara Roro Jonggrang juga medali dengan visual tari Ramayana (di salah satu sisinya) yang didapat ketika peserta mencapai finish dibawah waktu yang ditetapkan, menjadi titik pembuka dan penutup bagaimana ajang ini dimaksudkan untuk menghujani setiap yang datang dengan begitu banyak cinta.

Kisah melegenda Bandung Bondowoso yang jatuh hati pada anak prabu Boko, Roro Jonggrang. Walau berakhir tragis, akibat Roro Jonggrang yang berhasil menggagalkan terbentuknya 1000 candi yang dimintanya sebagai syarat pinangan Bandung, mengakibatkan Bandung naik pitam lalu mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca yang ke-1000.

Dibalik kelicikan Roro Jonggrang, ada sebentuk kesetiaan dan rasa cinta pada sang ayah yang telah dibunuh oleh Bandung juga ungkapan kesetiaan pada rakyatnya sehingga enggan tunduk pada kekuasaan Bandung. Kisah tragedi yang dapat menjadi pelajaran bersama, bahwa cinta memiliki bentuk ekspresi.

Dan juga legenda Ramayana, kisah penyelamatan yang dilakukan Rama atas Shinta yang diculik oleh Rahwana. Perjuangan mendapatkan Shinta kembali sebagai perjuangan atas cinta yang telah terjalin, begitupun Rahwana yang sebenarnya juga menaruh hati pada Shinta. Tindakan yang dipacu pada rasa yag sama yaitu, cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun