Mohon tunggu...
Rafif Nabil
Rafif Nabil Mohon Tunggu... Buruh - Contract Drafter/Law Writer

Contact me in rafif5nabil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film

Menggali Pesan dari Film Sexy Killers

18 April 2019   14:46 Diperbarui: 18 April 2019   15:07 6656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @Watchdoc_insta

Film Sexy Killers yang di upload Watchdoc Image yang diupload pada 13 April 2019 saat ini tembus 14 jutaan penonton di kanal youtube. Sebuah film yang mendapat 720 ribuan like dan 912  ribuan dislike tentunya menarik untuk kita semua memahami pesan serta makna yang disampaikan oleh pembuat film tersebut. 

Film yang berdurasi 1 jam 28 menit 55 detik ini menayangkan proses pertambangan batu bara yang ada di Kalimantan Timur. Yang mana lokasi pertambangan ini dekat dengan pemukiman,lahan pertanian serta perkebunan milik warga menimbulkan. Selain itu kolam lubang bekas galian tambang batu bara banyak yang dibiarkan begitu saja sehingga memakan korban warga sekitar yang meninggal dunia dengan tenggelam. 

Selain menyoroti Kalimantan Timur, film ini juga menampilkan pulau karimun jawa dan  daerah yang terdapat PLTU di bali, batang, Cirebon dan Palu. Dimana isu krusial yang diangkat dengan menyajikan fakta dilapangan, film ini menyajikan dampak kerusakan lingkungan seperti air jadi keruh, adanya kerusakan pemukiman warga , untuk kesehatan ada warga yang terkena penyakit bahkan yang di Palu ada yang terkena kanker stadium empat hingga akhirnya di film ini yang terkena kanker di Palu meninggal dunia akibat limbah b-3 yang sembarangan dibuang. Selain itu film ini juga menampilkan penolakan terhadap PLTU seperti yang ada di Batang. 

Film ini juga menyajikan kenapa energi batu bara dipilih pemerintah sebagai enargi yang digunakan. Selain itu film ini juga menyajikan kepemilikan usaha disektor pertambangan batu bara sejumlah  elite di tanah air.

Pesan dari film ini berdasarkan perspektif penulis

Hal yang penulis tangkap dari apa yang telah penulis tonton adalah bahwasanya penggunaan energi batu bara sebagai bahan bakar dalam hal ini untuk pembangkit listrik tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan warga dilingkungan sekitar PLTU. Selain itu dalam hal pertambangan batu bara harusnya perusahaan tersebut melakukan tanggung jawabnya tidak hanya mengeruk batu bara tetapi kolam bekas lubang galian tersebut harus direklamasi sehingga warga sekitar merasa aman dan tidak ada warga yang tenggelam di kolam bekas galian.

Selain menyajikan permasalahan yang kompleksitas diatas, film ini juga menyajikan energi yang ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik seperti enegi panas matahari. 

Maksud Pemerintah Sebenarnya Baik

Penulis menilai sebenarnya maksud pemerintah dalam membangun PLTU ini diberbagai daerah baik, karena saat ini kebutuhan listrik di Indonesia sangat besar, sehingga pemerintah butuh bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Dimana banyak masyarakat yang mengeluh kalau terjadi pemadaman, apalagi intensitas pemadamannya sangat sering.  

Mencari Win-Win Solution

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun