Mohon tunggu...
Rafidy Dzikri Maulana
Rafidy Dzikri Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Part of Rafidy Dzikri Maulana

hanya manusia biasa, yang selalu haus akan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangnya Norma Kesopanan Dalam Bermedia Sosial

19 Juni 2021   21:37 Diperbarui: 19 Juni 2021   22:00 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan penduduk nya yang ramah. Citra Indonesia di mata negara lain merupakan negara yang kental atas keramahan nya. Tak heran apabila itu menjadi daya tarik para wisatawan asing untuk berwisata ke Indonesia. Namun Hal tersebut bertolak belakang dengan perilaku netizen di Indonesia.

            Seperti yang kita ketahui bahwa perilaku netizen Indonesia ketika mengomentari sesuatu hal, mereka seringkali menduakan norma ini. Ujaran kebencian seperti makanan pokok sehari hari warga Indonesia. Tentu nya hal seperti ini dapat merusak citra bangsa Indonesia yang terkenal ramah di mata negara lain.

            Perlu kita Ketahui bahwa, Dalam survei Digital Civility Index (DCI) untuk mengukur tingkat kesopanan digital global, Indonesia menduduki peringkat bawah di kawasan Asia Tenggara. Dari total 32 negara yang di survei pun Indonesia menduduki peringkat bawah yaitu urutan ke-29. Ada 32 negara dan 16.000 responden yang ikut serta di penelitian ini. Di Indonesia sendiri, ada 503 responden yang diberikan beberapa pertanyaan tentang adab berkomunikasi secara digital. Artinya bahwa netizen di Indonesia memiliki tingkat kesopanan yang rendah.

            November lalu, Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) bersama Cekfakta.com mengungkapkan jumlah penipuan yang beredar di berbagai platform Indonesia sejak 1 Mei hingga November mencapai 2.024. Menurut survei Microsoft, faktor utama yang mempengaruhi tingkat kesopanan di kalangan masyarakat Indonesia adalah penipuan dan hoaks, pada tingkat 47%. Ujaran kebencian berada di urutan kedua dengan 27%, diikuti oleh diskriminasi sebesar 13%. Hal ini menandakan bahwa di Indonesia rentan sekali kasus hoaks dan penipuan. Berita yang di sebarkan oleh masyarakat perlu di pertanyakan kebenarannya.

            Pada akhir akhir ini sedang hangat kasus ujaran kebencian. Salah satu artis ternama di tanah air mendapati ujaran kebencian oleh netizen, Sebut saja "Aldi Taher". Artis tersebut di banjiri ujaran kebencian oleh warganet di akun media sosial nya. Pasalnya Artis tersebut mengundang perhatian para warganet. Sempat menarik atensi para artis seperti "Uus, Deddy Corbuzier".

            Aldi Taher mengaku bahwa dia sembuh dari suatu penyakit dikarenakan membaca Alquran. Oleh karena itu Ia merasa berkat Alquran Ia disembuhkan dari penyakitnya. Namun cara yang Ia lakukan menuai banyak perhatian. Pasalnya Ia selalu mengunggah setiap membaca Alquran. Sehingga dalam agama Islam hal tersebut disebut riya'.

            Lalu para warganet mengutarakan kritikannya melalui akun media sosial. Hal tersebut membanjiri kolom komentar akun media sosial Aldi Taher. Namun yang perlu disayangkan, komentar para netizen tersebut mengutarakan kebencian. Sehingga komentar komentar negatif terlontarkan di akun media sosial nya.

            Hal yang sama juga terjadi pada salah satu selebgram, sebut saja "Denise Chariesta". Ia merupakan seseorang yang bergelimang harta. Namun perbuatan yang Ia lakukan malah membuat mala petaka bagi dirinya sendiri. Seakan akan yang Ia lakukan malah menjadi bumerang. Pasalnya Ia dengan mudah nya memamerkan harta kekayaan nya pada netizen. Hal tersebut jelas mengundang para netizen. Warganet pun geram melihat perilakunya seperti itu.

            Dalam salah satu video yang di unggahnya, Ia mempamerkan gadget yang Ia miliki. Bersama rekan rekan nya dalam suatu perkumpulan, Ia mengaku bahwa minimal lingkungan pertemanan mereka menggunakan gadget sekelas iPhone yang terbaru. Tentu saja para netizen di Indonesia pun geram melihat perilakunya tersebut.

            Saya rasa, hal yang dilakukan olehnya tidak perlu untuk di unggah dalam media sosial. Karena hal tersebut tidak seharusnya di umbar dalam media sosial. Memang media merupakan suatu hal yang tak luput dari kehidupan. Akan tetapi, kita sebagai pengguna juga perlu melakukan hal hal yang bijak dalam menggunakan media.

            Jelas, perbuatan yang dilakukan oleh  "Denise Chariesta" langsung mengundang para netizen di Indonesia. Akun nya di banjiri oleh komentar komentar negatif berkat ulahnya. Hal tersebut sempat viral  di berbagai platform media sosial. Namun lagi lagi para warganet di Indonesia ini menduakan norma kesopanan. Denise Chariesta mengaku dalam video podcast Deddy Corbuzier bahwa "tiap hari pasti ada aja yang ngatain lonte" ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun