Mohon tunggu...
Rafidy Dzikri Maulana
Rafidy Dzikri Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Part of Rafidy Dzikri Maulana

hanya manusia biasa, yang selalu haus akan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial sebagai Alat untuk Meningkatkan Penjualan di Bulan Ramadhan

26 April 2021   14:14 Diperbarui: 26 April 2021   14:19 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu- tunggu oleh umat Islam. Hal ini merupakan momentum atau bahkan peluang bagi masyarakat. Pasalnya saat waktu menjelang berbuka banyak sekali penjual takjil. Hal ini menandakan bahwa antusias masyarakat dalam menggiat UMKM tinggi. ditambah lagi kebiasaan orang Indonesia menjelang berbuka yaitu ngabuburit.

Istilah ngabuburit di Indonesia ini tentu nya tidak asing bagi kita. Salah satu aktifitas yang dilakukan menjelang berbuka puasa. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengisi waktu luang ataupun menambah pendapatan. Salah satu nya dengan berdagang hidangan berbuka puasa menjadi daya tarik masyarakat. Berbagai menu hidangan untuk berbuka puasa sangat beragam. Mulai dari minuman segar, jajanan pasar, hingga makanan kekinian pun menarik antusias.

Bisa kita lihat dari jalanan yang mulai padat menjelang waktu berbuka puasa.

Di berbagai kota di momen bulan Ramadhan ini banyak kita temui penjual makanan ataupun minuman untuk berbuka. Atau biasa disebut takjil. Hal itu menandakan bahwa masyarakat sangat antusias pada UMKM di bulan Ramadhan ini. Jalanan yang makin sore makin ramai menjadi peluang untuk menggiat UMKM.

Sebagai pelaku UMKM tentunya melakukan berbagai cara untuk menjadi daya tarik atau meningkatkan hasil penjualan. Adanya platform media sosial tentu banyak digunakan oleh pelaku UMKM. Salah satunya instagram, tik-tok, twitter dan lain-lain. Bahkan ada peluang untuk viral ketika dagangan tersebut masuk kedalam media sosial. Salah satu nya "es permen karet" yang ada di Surabaya. Hasil penjualan mereka meningkat pesat setelah viral di media sosial. Lalu banyak sekali kalangan anak muda yang penasaran oleh "es permen karet ini"

Media sosial dapat menjadi media yang menghubungkan antara pengusaha dan konsumen. Konsumen dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenasi produk. Konsumen tidak lagi kesulitan dalam mendapatkan informasi informasi terkini mengenai produk yang dijual oleh UMKM. Media sosial memudahkan interaksi antara konsumen dan pengusaha. Bagi para pelaku UMKM media sosial digunakan untuk mengembangkan usaha, meningkatkan penjualan produk, melakukan komunikasi dengan konsumen, serta mengembangkan jaringan pasar yang lebih luas lagi.

Sebagaimana kita ketahui penggunaan media sosial sebagai media promosi sudah banyak dilakukan oleh pengusaha-pengusaha guna memperluas pengenalan produknya kepada masyarakat. Hubungan antara pemilik UMKM dengan penggunaan media sosial merupakan satu elemen penting dalam perkembangan usaha tersebut. Sehingga tidak heran bahwa penggunaan media ini sangat berpengaruh dalam UMKM.

Kementrian Komunikasi dan Informatika menyampaikan bahwa sebanyak 63juta penduduk Indonesia menggunakan internet dan 95% di antaranya memanfaatkan internet untuk mengakes jejaring sosial atau media sosial. Salah satu kegunaan media sosial yang saat ini marak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah untuk memasarkan sebuah produk bisnis usaha. Media sosial digunakan untuk memasarkan dan mempromosikan sebuah produk ke masyarakat yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.

Penggunaan influencer juga menjadi salah satu daya tarik di kalangan anak muda. Seperti seleb instagram, seleb tiktok yang mempromosikan suatu produk. Metode ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan muda masa kini. Hal ini terbukti dari meningkatnya hasil penjualan sebelum dan sesudah menggunakan promosi influencer. Untuk tarif influencer sendiri biasanya berbeda-beda. Ada yang mulai lima puluh ribu rupiah untuk sekali posting di instagram dan masih banyak lagi.

Oleh karna itu tak heran banyak sekali penjual takjil atau jajanan yang viral. Itu semua akibat dari pengaruh media sosial di kalangan masyarakat. Selain cita rasa yang unik, produk yang di jual berbeda dari yang lain. Sebenarnya banyak faktor yang meningkatkan eksistensi sebuah produk Mungkin dengan harga yang relatif terjangkau, menu yang cocok di hidangkan saat berbuka menjadi daya tarik sendiri.

Pada dasarnya masyarakat saat ini sangat antusias mengisi kegiatan di bulan yang suci ini. Sejenak melupakan segala keresahan di kala pandemi demi menyambut bulan yang mulia. Dengan segala fasilitas yang ada, dan semangat yang mereka punya. Mereka melakukan kegiatan berdagang yang dapat menambah penghasilan.

Ditulis oleh Rafidy Dzikri Maulana. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis bisa dihubungi di Instagram @rafidydm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun