Ketiga, gagal jantung sebelah kiri, gagal jantung sebelah kiri merupakan keadaan di mana ventrikel sinister pada jantung tidak dapat memompa darah yang kaya oleh oksigen ke seluruh tubuh, hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi kekurangan darah yang banyak mengandung oksigen. Dan yang keempat adalah gagal jantung sebelah kanan, gagal jantung sebelah kanan merupakan suatu keadaan di mana ventrikel dexter pada jantung tidak dapat bekerja dengan baik lagi, atau bisa dikatakan rusak, sehingga hal ini menyebabkan proses pengambilan oksigen pada paru-paru oleh darah tidak dapat berjalan dengan baik prosesnya.
Jantung  memiliki sebuah sifat yang dinamakan sifat otoritmisitas yang berarti mampu berkontraksi atau  berdenyut secara ritmis karena adanya potensial aksi yang dihasilkannya  sendiri. Sel yang mampu melakukan otoritmisitas ini ada empat yaitu, Nodus SA (sinotrial) yang merupakan pemacu normal dan mengirim 80-70 denyut per menit, Nodus AV (atrioventrikel)  mengirim 40-60 denyut per menit, Berkas His mengirim 20-40 denyut per  menit, dan yang terakhir serat purkinje mengirim 20-40 denyut per menit.
Pacemaker alami ini dapat membuat jantung merubah jumlah darah yang diberikan  pada tubuh melalui sinyal-sinyal yang diberikan nya. Jika denyutan yang diberikan  sedikit, maka jumlah darah yang diberikan ke tubuh pun juga akan sedikit dan jika  denyutan yang diberikan banyak, maka jumlah darah yang diberikan ke  tubuh juga banyak. Karena hal itu, sel yang bekerja sebagai pacemaker ini sangat dibutuhkan keberedaannya dalam keberlangsungan hidup kita. Namun bagaimana jika pacemakerutama, yaitu nodus SA rusak dan tidak dapat berfungsi kembali, apakah hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya gagal jantung?
Atrium dexter akan menerima darah yang miskin oksigen dari tubuh dan kemudian memompanya ke dalam ventrikel dexter. Kemudian ventrikel dexterakan memompa darah tersebut ke paru-paru untuk menerima oksigan. Kemudian darah  yang kaya dengan oksigen dari paru-paru tersebut berjalan ke atrium sinister ke dalam ventrikel sinister. Ventrikel sinister kemudian menghantar darah yang kaya oksigen tersebut ke seluruh tubuh. Untuk  mempertahankan tubuh yang sehat, jantung haruslah mempertahankan denyut  yang memadai, sehingga jumlah oksigen dan nutrisi yang di serahkan ventrikel sinister ke tubuh cukup. Peredaran darah ini merupakan siklus yang akan terus berlanjut.
Denyut jantung ini diatur oleh sinyal yang dihasilkan oleh pacemakerutama, yaitu Nodus SA. Sinyal yang diberikan oleh Nodus SA ini berjalan  pada jaringan-jaringan konduksi khusus pada dinding-dinding atria yang  menyebabkan otot atria berkontraksi dan memompa. Sinyal-sinyal yang sama  ini kemudian berjalan ke Nodus AV, Nodus AV merupakan area kecil di jantung  yang berperan sebagai penerus sinyal antara atrium dan ventrikel. Setelah itu, sinyal ini akan berjalan sepanjang jaringan konduksi khusus untuk mencapai dinding ventrikeldan menyebabkan dinding ventrikeluntuk memompa.
Nodus SA terletak di bagian atrium dexter.  Saat Nodus SA mengirimkan sinyal, ruangan di atas jantung akan berkontraksi  dan memompa darah. Saat Nodus SA sedang mengalami kerusakan atau gangguan, ia  tidak dapat mengirim denyutan, sehingga tugasnya ini akan diambil alih  oleh nodus AV. Jika Nodus AV juga mengalami kerusakan, maka Berkas His yang akan  menggantikannya. Begitu juga seterusnya saat Berkas His mengalami kerusakan, serat purkinje lah  yang akan menggantikannya. Pengiriman denyutan akan terus dialihkan dari  pacemaker yang mengirim denyutan paling tinggi hingga ke yang paling rendah.
Tugas Nodus SA yang diambil alih oleh pacemakercadangan  ini tentu saja juga berpengaruh terhadap kinerja jantung. Denyutan yang  awalnya mencapai 80-70 denyut per menit menjadi berkurang. Dengan berkurangnya  denyut jantung ini, darah yang dialirkan ke seluruh tubuh pun juga  akan berkurang dan menjadi semakin lambat. Padahal darah tersebut mengandung banyak oksigen  dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu jantung  seharusnya memiliki denyut yang cukup agar oksigen dan nutrisi untuk  tubuh dapat terpenuhi.
Sebuah sindrom yang dinamakan Sindrom Sinus Sakit (Sick Syndrom Sinus) atau yang biasa disingkat SSS merupakan sebuah sindrom gangguan irama jantung karena fungsi pacemaker jantung yang abnormal.Pacemaker utama atau nodus SA dalam aritmia ini tidak  bekerja dengan benar. Aritmia ini terdiri dari Bradikardia (denyut jantung  abnormal lambat), Takikardia (denyut jantung abnormal cepat) dan juga bisa kombinasi keduanya.
Bradikardia adalah sebuah kondisi dimana denyutan yang  ada pada jantung lebih lambat dari biasanya atau dari kondisi normal. Denyutan yang dapat terjadi  adalah di bawah  60 denyut per menit. Bradikardia ini dapat menjadi masalah yang serius karena tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup. Suplai yang tidak cukup ini dapat  berakibat pada kesalahan fungsi dan kegagalan organ-organ yang lain. Organ yang  paling dipengaruhi disini adalah otak. Namun jika suplai darah tidak cukup ke  organ-organ yang lain, maka akan berakibat pada gagal jantung, gagal ginjal,  dan gagal hati.
Takikardia adalah sebuah kondisi dimana denyutan yang ada  pada jantung lebih cepat dari normal. Denyutan yang dapat terjadi adalah di atas 100 denyut per menit.  Karena detak jantung yang terlalu cepat ini, jantung justru tidak dapat  memompa secara efektif dan akibatnya darah akan berkurang baik ke seluruh  tubuh maupun ke jantung itu sendiri. Sama seperti bradikardia, jika suplai  oksigen dalam darah tidak cukup, maka akan berakibat pada kesalahan  fungsi dan kegagalan pada organ-organ yang lain. Fibrilasi atrium juga merupakan suatu kondisi yang termasuk ke dalam takikardia.
Fibrilasi atrium ini merupakan suatu kondisi dimana atrium jantung berdenyut tidak beraturan dan cepat. Hal ini dapat terjadi karena terlalu banyak sinyal yang melewarti nodus AV dan hal ini dapat  mengakibatkan kerusakan sturktur pada jantung. Kondisi ini dapat meningkatkan  risiko terjadinya penggumpalan pada darah, stroke, dan gagal jantung.
