Mohon tunggu...
Raditya Putra Efendi
Raditya Putra Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Film dan Televisi - Universitas Pendidikan Indonesia

A Pop Culture enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Catching Lightning in a Bottle... Again: Across the Spider-Verse Review

7 September 2023   10:04 Diperbarui: 7 September 2023   10:59 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sony Pictures Entertainment

A. Surpassing All Expectations

Pada tahun 2018, Sony Pictures Animation menghebohkan industri animasi dengan merilis film Spider-Man: Into the Spider-Verse. A film that is soo good, it revive the whole Hollywood animated industry and revolutionize the way Hollywood looked at the medium. Tak hanya berhasil menjadi salah satu film terbaik sepanjang 2018, Into the Spider-Verse juga mampu menempatkan dirinya sebagai salah satu film adaptasi komik terbaik sepanjang masa. Jadi, ketika Sony mengumumkan kalau sequel dari film tersebut sedang dikerjakan banyak orang merasa skeptical dan khawatir kalau film keduanya ini hanyalah sekedar cash grab attempt dari Sony dan tidak akan mampu menyaingi atau bahkan menyamain tingkatan kualitas yang telah ditaruh oleh film pertamanya. 

Saya termasuk satu dari banyak orang tersebut, tingginya kualitas dari film pertama made me have a really high expectations for it dan khawatir kalau Sony tidak bisa kembali menangkap keajaiban yang sama seperti Into the Spider-Verse. And boy was I very wrong. Spider-Man: Across the Spider-Verse not only manages to surpass that expectation, they manages to completely shatter it. Somehow, someway, they manages to capture that lightning in a bottle... Again.

Sumber: Sony Pictures Entertainment
Sumber: Sony Pictures Entertainment

B. The Visuals of the Multiverse

First we gotta talk about the elephant in the room. The art and animation style. Salah satu aspek utama yang membuat Into the Spider-Verse begitu populer diantara banyak orang hingga disegani dalam industri animasi itu sendiri, adalah kemampuannya untuk membangun sebuah visual style yang tak hanya unik, tapi juga visually stunning. Hal ini pun membuat orang-orang bertanya-tanya apakah Across the Spider-Verse mampu melewati atau bahkan mendekati standar yang telah ditetapkan oleh Into the Spider-Verse. But Sony proves to us that they still could elevate the art and animation style of Into the Spider-Verse and give us one of, if not the most extraordinary visuals across any medium. 

Selain mempertahankan that signature comic book element dari film pertamanya, Across the Spider-Verse juga memanfaatkan beragam distinctive art style untuk merepresentasikan berbagai macam dimensi/universe yang ada dalam film. Mulai dari dimensi dari Spider-Gwen yang memiliki efek washed water color, dimana warna dunianya bisa berubah-ubah tergantung dari mood Gwen. Ada juga dimensi dari Spider-Man India yang terinspirasi dari komik-komik klasik India dari tahun 70an. Lalu yang paling mengagumkan ada dimensi dari Spider-Punk yang memiliki collage media art look terinspirasi dari poster-poster punk rock yang dibuat oleh para seniman eksperimental. 

Sumber: Sony Pictures Entertainment
Sumber: Sony Pictures Entertainment
Dan hal-hal tersebut merupakan sebuah contoh kecil mengapa visual style dari Across the Spider-Verse begitu breathtaking. There's not one moment in this film where it don't take my breath away by it's striking visuals. Masih banyak lagi sebenarnya art style yang ada pada film ini, diluar dari apa yang telah disebutkan. Perpaduan dari berbagai art style ini dengan bermacam-macam teknik animasi serta penggunaan warna yang vibrant menghasilkan sebuah film yang dimana setiap framenya memenghasilkan suatu karya seni tersindiri. 

Sumber: Sony Pictures Entertainment
Sumber: Sony Pictures Entertainment

C. The Music from the Multiverse

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun