Dari Inggris, kita terbang lagi ke Jatinangor. Sebuah pertanyaan pun berkelebat: mengapa Jatinangor? Mengapa saya justru jarang mendengar adanya kabar serupa di Bandung? Atau saya saja yang kudet? Yah, entahlah. Tapi, kalaupun memang ada kabar serupa yang melibatkan mahasiswa sebagai korbannya di daerah Bandung, Jatinangor pasti sudah ramai, mengingat kedua daerah itu sudah seperti kakak-adik.
Apa karena Jatinangor berada di perbatasan kedua daerah: Bandung dan Sumedang? Dan daerah yang perbatasan-perbatasan itu dianggap less civilized atau kurang "ngota"? Tapi, bukannya Jatinangor kota pendidikan, meski predikat itu belum seterkenal Jogja.
Nah, sepertinya dari titik inilah subkultur bisa bebas keluar-masuk kawasan ini. Bisa dibilang, fakta bahwa daerah Jatinangor itu sendiri masih menarik ulur statusnya antara area "kurang kota" dan area pendidikan, menjadi sasaran tersendiri bagi geng motor. Sementara di Bandung, bergabung dengan geng motor justru menjadi gengsi tersendiri bagi orang "kota". Motor mahal (tak hanya besar), jaket kulit mentereng, dan kacamata hitam seksi menjadi "touchstone" tadi untuk menaikkan harga diri anggotanya.
Dengan begitu, saya bukannya tidak suka dengan mereka yang bergabung dalam subkultur tertentu. Kaum punk, geng motor, komunitas gay, atau "kaum-kaum" lainnya, memiliki agenda politiknya, orientasi, dan keberpihakannya masing-masing, sama saja seperti mereka yang masuk (atau dimasukkan) dalam kaum nonsubkultural.
Yang menjadi berbahaya dan mengerikan, adalah ketika, seperti yang saya kutip di awal tulisan ini, kaum-kaum itu membuat definisi dunia mereka sendiri, menjunjung idealisme kelompok, menganggap benar diri, dan menolak berdialog. Kalau sudah begitu, ya mau tak mau, kekacauanlah yang akan didapat.
Seperti akhir postingan mahasiswa di media sosial itu, tulisan ini juga mengingatkan bahwa tidak ada yang lebih menyelamatkan dibandingkan bersikap waspada terhadap apapun.
(Termasuk terhadap Melodi JKT 48!)
Salam.
Â
Rujukan
Dick Hebdige. 1999. "The Function of Subculture". Subculture: The Meaning of Style. New York: Routledge.
https://kitabgaul.com/word/beceng