Mohon tunggu...
radikha zahara
radikha zahara Mohon Tunggu... Iai an-nadwah kuala tungkal

hobby memasak,travelling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jam tangan di laci tua

28 April 2025   00:16 Diperbarui: 28 April 2025   00:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sudut laci tua, tergeletak sebuah jam tangan berwarna perak. Tali kulitnya sudah retak-retak, dan kacanya buram. Setiap pagi, Pak Wiryo membuka laci itu, menatap jam tangan itu lama, tapi tak pernah memakainya lagi.

Itu jam peninggalan anaknya, Bima, yang dulu berjanji akan pulang dari kota setiap akhir pekan. Tapi Bima tak pernah kembali. Sebuah kecelakaan kecil merenggutnya --- dan yang tersisa hanyalah jam tangan itu, masih berdenyut pelan seolah menunggu.

Pak Wiryo tahu, waktu bisa sembuh, tapi tidak pernah benar-benar melupakan. Maka ia biarkan jam itu berdetak sendiri, seperti kenangan yang tak pernah mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun