Aku Semakin tak Percaya dengan Sistem di Negaraku
17 April kita sudah melakukan pesta demokrasi yang digandrungkan sebagai pesta rakyat untuk ambil peran dalam pemilihan pemimpin di negeriku tercinta Indonesia. Ratusan juta orang memilih dengan hati nurani dengan menyertakan harapan yang terbaik  bagi bangsa ini dengan hasil pemilihan nanti.
Aku sangat bangga ketika rakyat diberikan hak untuk memilih pemimpin dan menentukan pemimpin masa depan. Ini menandakan bahwa semua memiliki hak yang sama di Dimata hukum dan pemerintahan di negeriku tercinta ini.
Namun kesedihan menghampiriku...
Aturan aturan serta keadaan yang ada kini seolah olah sangat membuat semua hingar bingar. Dari pesta demokrasi kemarin kita bisa melihat contohnya, kita berpesta namun 100san saudara kita yang menajdi petugas KPPS harus berkorban nyawa karena itu. Kemudian belasan personil kepolisian pun merasakan hal yang sama yaitu kematian.
Kemudian saat ini kita melihat suara rakyat sedang dihitung namun lagi lagi kita merasa bimbang dengan kondisi saat ini karena 100san lebih kalinya KPU salah Input data di SITUNG KPU, lalu kemudian argumentasi-argumentasi muncul. Apakah akan seperti ini selalu negeriku?
Apa yang akan terjadi dengan Pancasila kedepannya?
Aku takut negeriku hanya sebagai tempat perebutan kekuasaan dan bukan tempat untuk mensejahterakan rakyat.