Mohon tunggu...
Nadhif Maulana
Nadhif Maulana Mohon Tunggu... Seniman - Pelaku Seni yang ingin terus menjadi baik

Kamu Suka ?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mural Sebagai Media Penyampaian Pesan dan Pengaruhnya terhadap Kesadaran Membaca Visual Siswa SMAN4 Pandeglang

26 September 2021   11:14 Diperbarui: 26 September 2021   11:19 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemajuan teknologi semakin pesat, semakin memanjakan saja dan jika kita tidak bijak hal ini semakin menghancurkan budaya-budaya yang ada. Seperti halnya generasi muda pada saat ini lebih banyak mengakses teknologi  terutama smartphone dibanding dengan kaum tua. 

Dampak negatif yang ditimbulkan adalah malas untuk membaca dan tingkat literasi rendah. Karena terbiasa untuk menakses hal-hal yang instan seperti media sosial yang berbentuk video dan memanjakan visual tanpa membuat kesadaran membaca menjadi meningkat. Seperti yang marak terjadi belakangan bahwa kaum muda yang blebih banyak mengakses media sosial menimbulkan dampak negatif yakni jarang membaca hal-hal yang berbau kepada pengetahuan.

Berbicara tentang literasi tidak sedikit pula yang tidak tahu apa itu literasi serta manfaat-manfaatnya. Literasi ialah kemampuan seseorang dalam memahami aksara sehingga lahir kemampuan membaca, menulis dan memahami ide-ide secara visual atau terlihat. 

Bahkan siswa disekolah pun ada yang tidak tau apa itu literasi. Padahal akses atau sumber pengetahuan sangat memanjakan dan mudah untuk era sekarang ini.  bahan bacaan tidak hanya berbicara tentang buku dan koran berita saja yang berbentuk dan berwujud. Akan tetapi membaca sangat luas sifatnya, medianya pun tidak terbatas dan tidak lepas dari kehidupan. Misalnya membaca keadaan, membaca tanpa melalui teks atau membaca visual. Membaca visual dapat ditunjang  dengan berbagai macam media, salah satu media yang dapat menunjang aktivitas membaca  visual adalah mengamati sebuah hasil karya mural.

Mural merupakan salah satu media yang efektif dan akhir-akhir ini dijadikan media penyampai pesan secara visual. Mural menurut Susanto (2002:167), memberikan definisi sebagai lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur. Mural ini bisa peneliti temukan di tembok-tembok kota, bisa berupa gambar kartun, manusia ataupun hewan. Mural ini pada dasarnya merupakan salah satu bentuk seni rupa, namun terdapat pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, yang ditujukan kepada khalayak umum. Mural tidak hanya berdiri sendiri tanpa kehadiran ribuan makna.

Pada saat ini mural dapat dijumpai di berbagai ruang publik tidak terkecuali masuk ke ranah pendidikan salah satunya sekolah. Mural dapat ditemukan juga di salah satu sekolah menengah atas di kabupaten Pandeglang yaitu SMAN 4 Pandeglang  yang memang memiliki basic guru dengan latar belakang seni yang menunjang.

Menurut Alno Bima seniman sekaligus guru di SMAN 4 Pandeglang  "siswa perlu mendapatkan sedikitnya pengetahuan tentang mural dan praktiknya, karena secara tidak langsung mural dapat mengikis kasus coret-coret tembok yang kesannya dirasa kurang enak dan sembarangan".

Mural sebagai sarana pendidikan di sekolah-sekolah, memang disarankan agar para murid atau peserta didik ketika melihat lukisan dinding yang dibuat, selain menjadi 'terhibur', sekaligus mendapatkan pesan-pesan dari lukisan dinding atau mural yang dilihatnya.

Penyuguhan sumber bacaan yang dikemas melalui lukisan dinding atau mural mungkin sudah seharusnya untuk disemarakkan atau diramaikan. Selain sebagai hiasan hal ini juga sebagai media menyampaikan pesan-pesan kehidupan yang dirasa dapat mempengaruhi perasaan orang lain yang membacanya.

SMAN 4 Pandeglang menjadi sekolah yang mengajak siswa dan para alumninya untuk menyalurkan ekspresi dan bakatnya dalam bidang seni terkhusus seni rupa. Mereka berkomunikasi melalui gambar dan elemen-elemen visual  yang  menggunakan tembok sebagai medianya. Guru dan pihak sekolah pun merespon baik mengenai mural yang melibatkan siswa ini, Alno Bima menjadi sosok yang mendorong dan mendukung penuh dalam  terlaksananya kegiatan ini.

Kegiatan mural ini membawa pengaruh dan perubahan yang begitu besar, yang paling terasa yaitu siswa dapat menyadari bahwa bakatnya perlu mendapat tempat  yang lebih tepat untuk ke depannya. Secara tidak langsung kegiatan mural ini melatih siswa dalam menulis, menganalisis apa yang akan disampaikan kepada publik melalui suatu gambar dan tulisan dengan media tembok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun