Tahun ini, sekolah saya menerima kepercayaan besar dari negara. Terpilih sebagai penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja, sekolah kami bukan hanya diberi dukungan anggaran untuk meningkatkan mutu pendidikan, tetapi juga kesempatan untuk berkembang melalui program-program strategis. Salah satu program tersebut adalah Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) Tahap 2 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah.
Kepercayaan ini tentu bukan sekadar angka dalam surat keputusan. Ia adalah mandat. Sebuah isyarat bahwa sekolah kami dianggap siap untuk naik kelas---bukan hanya dalam hal fasilitas, tapi juga dalam kualitas sumber daya manusianya, terutama para guru.
Meneruskan Estafet, Mewakili Sekolah
Sebelumnya, kepala sekolah kami telah mengikuti pelatihan tahap pertama. Ia pulang dengan semangat baru, penuh cerita tentang paradigma belajar yang lebih memanusiakan, tentang pembelajaran yang tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga memuliakan proses.
Kini, saya bersama dua guru lainnya dipercaya untuk mengikuti tahap lanjutan. Kami tergabung dalam kelas 2B, bersama rekan-rekan guru dari SMP dan SMA se-Kabupaten Semarang. Kami datang dari latar yang beragam, tetapi dipersatukan oleh satu misi: belajar untuk menjadi guru yang lebih baik.
Sebagai guru fisika, saya tidak melihat pelatihan ini sebagai tambahan beban. Justru sebaliknya. Ini adalah kesempatan emas. Kesempatan untuk memperbaiki praktik pembelajaran saya, dan lebih dari itu---kesempatan untuk kembali menyelami makna dari profesi guru itu sendiri.
Rangkaian Tahapan Pelatihan
Pelatihan ini disusun secara sistematis melalui pola IN-ON-IN, dan terdiri atas tiga tahapan utama
 1.  IN-1 (In-Service Learning 1) -- Tahap MemahamiTanggal: 30 Juli -- 4 Agustus 2025
   Sesi pelatihan tatap muka (sinkron/daring) untuk membekali peserta dengan konsep, prinsip, dan kerangka kerja                      Pembelajaran MendalamanÂ